Lavrov: Keputusan AS Tolak Transparansi Kegiatan Laboratorium Mencurigakan
Kamis, 14 Mei 2020 - 17:40 WIB
MOSKOW - Keengganan Amerika Serikat (AS) untuk mendukung gagasan protokol tentang Larangan Pengembangan, Produksi dan Penimbunan Senjata Bakteriologis (Biologis) dan Toxin untuk menciptakan mekanisme verifikasi membuat orang bertanya-tanya. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia , Sergei Lavrov.
"Selama hampir 20 tahun, Rusia dan sebagian besar negara lain, termasuk China , telah menyerukan protokol ke konvensi yang akan membentuk mekanisme untuk memverifikasi dan memeriksa kepatuhan negara-negara pihak dengan komitmen mereka untuk tidak membuat senjata biologis," ucap Lavrov, seperti dilansir Tass pada Kamis (14/5/2020).
Baca juga: Dituding Jadi Asal Covid-19, Kepala Lab China: Itu Tidak Mungkin
"AS berdiri hampir sendirian terhadap inisiatif ini. Ketegangan di sekitar masalah ini telah meningkat dan keengganan Washington untuk memastikan transparansi kegiatan biologis militernya di berbagai belahan dunia menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi di sana dan apa tujuan sebenarnya," sambungnya.
Lavrov kemudian mengatakan bahwa Moskow mempertahankan dialog mengenai masalah ini dengan para mitranya dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) dan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO).
"Kami memiliki beberapa contoh positif. Kami telah mencapai memorandum antar pemerintah dengan Tajikistan, sedang mengerjakan dokumen serupa dengan rekan-rekan kami dari Uzbekistan dan sedang dalam konsultasi dengan negara-negara pasca-Soviet lainnya, termasuk Kazakhstan, Armenia dan tetangga lainnya. Saya percaya bahwa ini upaya ini sangat berguna untuk menghilangkan segala kekhawatiran yang muncul ketika penyakit menular muncul," ujarnya.
Baca juga: Disebut Jadikan Pandemi Covid-19 Ajang Kompetisi, Trump Naik Pitam
Dia menekankan bahwa semua negara perlu mengadopsi pendekatan universal untuk masalah ini. Menurutnya, pilihan terbaik bagi anggota masyarakat internasional adalah membuat kesepakatan tentang pembentukan mekanisme verifikasi di bawah konvensi yang melarang senjata biologis dan beracun.
"Selama hampir 20 tahun, Rusia dan sebagian besar negara lain, termasuk China , telah menyerukan protokol ke konvensi yang akan membentuk mekanisme untuk memverifikasi dan memeriksa kepatuhan negara-negara pihak dengan komitmen mereka untuk tidak membuat senjata biologis," ucap Lavrov, seperti dilansir Tass pada Kamis (14/5/2020).
Baca juga: Dituding Jadi Asal Covid-19, Kepala Lab China: Itu Tidak Mungkin
"AS berdiri hampir sendirian terhadap inisiatif ini. Ketegangan di sekitar masalah ini telah meningkat dan keengganan Washington untuk memastikan transparansi kegiatan biologis militernya di berbagai belahan dunia menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya terjadi di sana dan apa tujuan sebenarnya," sambungnya.
Lavrov kemudian mengatakan bahwa Moskow mempertahankan dialog mengenai masalah ini dengan para mitranya dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) dan Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO).
"Kami memiliki beberapa contoh positif. Kami telah mencapai memorandum antar pemerintah dengan Tajikistan, sedang mengerjakan dokumen serupa dengan rekan-rekan kami dari Uzbekistan dan sedang dalam konsultasi dengan negara-negara pasca-Soviet lainnya, termasuk Kazakhstan, Armenia dan tetangga lainnya. Saya percaya bahwa ini upaya ini sangat berguna untuk menghilangkan segala kekhawatiran yang muncul ketika penyakit menular muncul," ujarnya.
Baca juga: Disebut Jadikan Pandemi Covid-19 Ajang Kompetisi, Trump Naik Pitam
Dia menekankan bahwa semua negara perlu mengadopsi pendekatan universal untuk masalah ini. Menurutnya, pilihan terbaik bagi anggota masyarakat internasional adalah membuat kesepakatan tentang pembentukan mekanisme verifikasi di bawah konvensi yang melarang senjata biologis dan beracun.
(esn)
tulis komentar anda