AS Tarik Kapal Induk Nimitz dari Timur Tengah Meski Tegang dengan Iran
Jum'at, 01 Januari 2021 - 23:01 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengumumkan penarikan kapal induk USS Nimitz dari Timur Tengah setelah penempatan hampir 10 bulan di tengah ketegangan dengan Iran .
Perkembangan itu dilaporkan kantor berita Anadolu Agency. “USS Nimitz akan kembali ke pelabuhan asalnya di Norfolk, Virginia,” ungkap pernyataan Pentagon.
"Tim Nimitz memberikan perlindungan udara yang gigih selama penarikan pasukan di Afghanistan dan melakukan operasi dan latihan yang memperkuat kemitraan serta aliansi yang bertahan lama di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS dan Komando Indo-Pasifik AS," papar juru bicara Pentagon Jonathan Rath Hoffman.
"Mereka tampil mengagumkan selama pengerahan meskipun banyak tantangan yang diakibatkan pandemi virus corona," ujar dia. (Baca Juga: Menlu Zarif: Trump Mencoba Cari Alasan untuk Serang Iran)
Langkah itu dilakukan satu hari setelah AS menerbangkan dua pembom B-52 ke Timur Tengah sebagai tanda peringatan yang kemungkinan ditujukan untuk Iran. (Lihat Infografis: Lima Tips Menjalani Hidup Bahagia di Tahun Baru 2021)
Dalam mengumumkan "pesan pencegah yang jelas" itu Komando Pusat AS tidak merinci kepada siapa unjuk kekuatan itu dimaksudkan, dengan mengatakan, ”Itu hanya berlaku untuk siapa pun yang berniat merugikan Amerika atau kepentingan Amerika." (Lihat Video: Pasien RS Wisma Atlet Gelar Pernikahan Virtual, Dirias dan Duduk di Pelaminan)
“Pengerahan pesawat pembom dari AS adalah tindakan ketiga dalam 45 hari terakhir,” ungkap Pentagon.
Langkah itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara AS dan Iran yang telah mencapai puncaknya sejak Presiden AS Donald Trump mundur dari perjanjian nuklir Iran 2018.
Negara-negara itu berada di ambang konflik yang kemungkinan menyelimuti kawasan itu awal tahun ini ketika Trump membunuh seorang jenderal Iran di Irak pada Januari.
Perkembangan itu dilaporkan kantor berita Anadolu Agency. “USS Nimitz akan kembali ke pelabuhan asalnya di Norfolk, Virginia,” ungkap pernyataan Pentagon.
"Tim Nimitz memberikan perlindungan udara yang gigih selama penarikan pasukan di Afghanistan dan melakukan operasi dan latihan yang memperkuat kemitraan serta aliansi yang bertahan lama di wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS dan Komando Indo-Pasifik AS," papar juru bicara Pentagon Jonathan Rath Hoffman.
"Mereka tampil mengagumkan selama pengerahan meskipun banyak tantangan yang diakibatkan pandemi virus corona," ujar dia. (Baca Juga: Menlu Zarif: Trump Mencoba Cari Alasan untuk Serang Iran)
Langkah itu dilakukan satu hari setelah AS menerbangkan dua pembom B-52 ke Timur Tengah sebagai tanda peringatan yang kemungkinan ditujukan untuk Iran. (Lihat Infografis: Lima Tips Menjalani Hidup Bahagia di Tahun Baru 2021)
Dalam mengumumkan "pesan pencegah yang jelas" itu Komando Pusat AS tidak merinci kepada siapa unjuk kekuatan itu dimaksudkan, dengan mengatakan, ”Itu hanya berlaku untuk siapa pun yang berniat merugikan Amerika atau kepentingan Amerika." (Lihat Video: Pasien RS Wisma Atlet Gelar Pernikahan Virtual, Dirias dan Duduk di Pelaminan)
“Pengerahan pesawat pembom dari AS adalah tindakan ketiga dalam 45 hari terakhir,” ungkap Pentagon.
Langkah itu terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara AS dan Iran yang telah mencapai puncaknya sejak Presiden AS Donald Trump mundur dari perjanjian nuklir Iran 2018.
Negara-negara itu berada di ambang konflik yang kemungkinan menyelimuti kawasan itu awal tahun ini ketika Trump membunuh seorang jenderal Iran di Irak pada Januari.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda