Iran Perluas Penerapan Jam Malam di 330 Kota untuk Cegah Covid-19

Senin, 28 Desember 2020 - 20:02 WIB
Warga memakai masker di Teheran, Iran. Foto/asharq al awsat
TEHERAN - Iran memperpanjang penerapan jam malam di 330 kota-kota berisiko rendah untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Juru bicara gugus tugas virus korona nasional Alireza Raisi mengatakan jam malam mulai pukul 9 malam hingga 4 pagi yang sudah diberlakukan di 108 kota "oranye" atau kota berisiko menengah, akan diperpanjang ke kota berisiko rendah atau kota "kuning".

Jam malam melarang penggunaan mobil pribadi untuk mengurangi tingkat kontak antar manusia.

Sekitar 100.000 orang terkena denda pada satu malam dalam sepekan terakhir karena melanggar aturan itu. (Baca Juga: Awas, Rilis Data Tak Lengkap Bisa Rusak Kepercayaan pada Vaksin Sinovac)



Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Sima Sadat Lari mengatakan 134 orang telah meninggal karena COVID-19 dalam 24 jam terakhir, terendah sejak 13 September. (Lihat Infografis: Didukung Teknologi Informasi, Ini Pekerjaan Favorit di Masa Depan)

Dengan demikian, total kematian menjadi 54.574 orang di negara yang paling parah terkena dampak virus corona di Timur Tengah. (Lihat Video: Ratusan Rumah di Tiga Desa di Langkat Terendam Banjir)

Ada 5.760 kasus baru yang dilaporkan, terendah sejak 22 Oktober, sehingga total menjadi 1.194.964 kasus.

Kepala Bank Sentral Iran mengatakan pihaknya telah menerima persetujuan dari otoritas AS untuk mentransfer uang ke bank Swiss untuk membeli vaksin virus corona dari COVAX, kelompok multi-lembaga yang didedikasikan untuk memastikan akses yang adil terhadap vaksin untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Tidak disebutkan vaksin produksi mana yang dibeli Iran.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More