Turki Ingin Normalisasi dengan Israel, Syaratnya Kemerdekaan Palestina
Minggu, 27 Desember 2020 - 13:12 WIB
ANKARA - Turki mengatakan mendukung normalisasi hubungan dengan Israel. Namun, Ankara menegaskan kebijakan pendudukan Israel terhadap Palestina menjadi alasan mereka belum bisa melakukan normalisasi penuh hubungan dengan Israel.
Turki sejatinya sudah memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Tapi, hubungan diplomatik kedua negara berada di titik nadir, setelah Turki mengusir Duta Besar Israel di Ankara pada 2018, sebagai respon atas aksi keras Tel Aviv terhadap demonstran di Gaza, yang menewaskan 60 warga Palestina.
(Baca Juga : AS-Iran 'Kompak' Hadang Rencana Prancis untuk Lebanon )
Israel kemudian merespon dengan mengusir Duta Besar Turki di Tel Aviv, yang menandai bekunya hubungan diplomatik kedua negara. Turki pada awal tahun telah menunjuk Duta Besar baru untuk ditempatkan di Tel Aviv, meski demikian hubungan kedua negara belum kembali normal.
"Ada masalah, jika bukan karena mereka, kami akan memiliki (hubungan) yang sama sekali berbeda dengan Israel," kata Presiden Turki, Tayyip Erdogan dalam sebuah pernyataan. ( )
Meskipun sukses melakukan normalisasi hubungan dengan bebearapa negara Arab dalam beberapa bulan terakhir, masih terhentinya pembicaraan damai dengan Palestina merusak prospek peluang Israel untuk menormalkan hubungan dengan banyak negara Arab.
Turki sejatinya sudah memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Tapi, hubungan diplomatik kedua negara berada di titik nadir, setelah Turki mengusir Duta Besar Israel di Ankara pada 2018, sebagai respon atas aksi keras Tel Aviv terhadap demonstran di Gaza, yang menewaskan 60 warga Palestina.
(Baca Juga : AS-Iran 'Kompak' Hadang Rencana Prancis untuk Lebanon )
Israel kemudian merespon dengan mengusir Duta Besar Turki di Tel Aviv, yang menandai bekunya hubungan diplomatik kedua negara. Turki pada awal tahun telah menunjuk Duta Besar baru untuk ditempatkan di Tel Aviv, meski demikian hubungan kedua negara belum kembali normal.
"Ada masalah, jika bukan karena mereka, kami akan memiliki (hubungan) yang sama sekali berbeda dengan Israel," kata Presiden Turki, Tayyip Erdogan dalam sebuah pernyataan. ( )
Meskipun sukses melakukan normalisasi hubungan dengan bebearapa negara Arab dalam beberapa bulan terakhir, masih terhentinya pembicaraan damai dengan Palestina merusak prospek peluang Israel untuk menormalkan hubungan dengan banyak negara Arab.
(esn)
tulis komentar anda