Pandemi Memburuk, Jepang Umumkan Keadaan Darurat Nasional
Kamis, 16 April 2020 - 22:41 WIB
Wali Kota Osaka mengimbau orang-orang untuk menyumbangkan jas hujan mereka, sehingga mereka dapat digunakan sebagai alat pelindung diri (APD) bagi petugas kesehatan yang katanya dipaksa untuk membuat APD dari kantong sampah.
Meskipun mencatat kasus pertamanya lebih dari tiga bulan lalu, Jepang masih hanya menguji sebagian kecil dari populasinya.
Tidak seperti Korea Selatan (Korsel) - yang berhasil menekan wabah di bawah kendali melalui program tes COVID-19 skala besar - pemerintah Jepang mengatakan bahwa melakukan pengujian secara luas adalah "pemborosan sumber daya".
Kementerian kesehatan Jepang khawatir rumah sakit akan kewalahan oleh orang yang dites positif, tetapi hanya memiliki gejala ringan.
Pengujian juga diatur oleh pusat kesehatan setempat, bukan pada tingkat pemerintah nasional - dan beberapa pusat lokal ini tidak diperlengkapi untuk melakukan pengujian pada skala besar.
Hokkaido menjadi wilayah pertama di Jepang yang menyatakan keadaan darurat akibat virus Corona pada akhir Februari, dan mencabut keadaan darurat pada 19 Maret. Namun, itu diberlakukan kembali minggu ini karena gelombang kedua infeksi.
Meskipun mencatat kasus pertamanya lebih dari tiga bulan lalu, Jepang masih hanya menguji sebagian kecil dari populasinya.
Tidak seperti Korea Selatan (Korsel) - yang berhasil menekan wabah di bawah kendali melalui program tes COVID-19 skala besar - pemerintah Jepang mengatakan bahwa melakukan pengujian secara luas adalah "pemborosan sumber daya".
Kementerian kesehatan Jepang khawatir rumah sakit akan kewalahan oleh orang yang dites positif, tetapi hanya memiliki gejala ringan.
Pengujian juga diatur oleh pusat kesehatan setempat, bukan pada tingkat pemerintah nasional - dan beberapa pusat lokal ini tidak diperlengkapi untuk melakukan pengujian pada skala besar.
Hokkaido menjadi wilayah pertama di Jepang yang menyatakan keadaan darurat akibat virus Corona pada akhir Februari, dan mencabut keadaan darurat pada 19 Maret. Namun, itu diberlakukan kembali minggu ini karena gelombang kedua infeksi.
(ber)
tulis komentar anda