Trump Ancam Tak Tanda Tangani RUU COVID-19, Ingin BLT Lebih Besar

Rabu, 23 Desember 2020 - 23:01 WIB
Presiden AS Donald Trump. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam tidak menandatangani rancangan undang-undang (RUU) pemulihan virus corona senilai USD892 miliar.

Menurut Trump, RUU itu harus diubah untuk menambah jumlah bantuan langsung tunai (BLT) pada warga AS yang membutuhkan.

Operasional pemerintahan AS didanai dengan basis sementara hingga 28 Desember, menunggu dana USD1,4 triliun pada belanja federal untuk fiskal 2021 yang juga bagian dari RUU itu.

Kegagalan untuk mengesahkan RUU sementara atau mengesampingkan kemungkinan veto Trump terhadap undang-undang tersebut dapat mengakibatkan penutupan sebagian pemerintah. (Baca Juga: Trump Obral Grasi, dari 'Penjahat Perang' Blackwater Hingga 'Penjahat' Kongres)

Ancaman oleh Trump yang tinggal sebulan menjabat itu mengacaukan upaya bipartisan di Kongres untuk memberikan bantuan bagi orang-orang yang hidupnya telah sengsara oleh pandemi. (Lihat Infografis: Lima Shio yang Diprediksi Beruntung pada Tahun 2021)



"RUU yang mereka rencanakan untuk dikirim kembali ke meja saya jauh berbeda dari yang diantisipasi. Ini benar-benar memalukan," ujar Trump dalam video yang diposting di Twitter. (Lihat Video: Tak Terima Ditegur Makan Mi Instan, Seorang Pemuda Ancam Bunuh Ibu Kandung)

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Senat AS sama-sama mengesahkan undang-undang itu pada Senin malam.

Trump mengatakan dia ingin Kongres meningkatkan jumlah BLT menjadi USD2.000 untuk individu atau USD4.000 untuk pasangan, bukannya USD600 yang dia anggap "sangat rendah" untuk individu sesuai dalam RUU itu.

Trump juga mengeluhkan uang yang disediakan untuk negara-negara asing, Smithsonian Institution dan pembudidayaan ikan, di antara pengeluaran lainnya yang menjadi bagian dari undang-undang untuk mendanai pemerintah AS.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More