Tidak Hanya di Inggris, Mutasi Baru COVID-19 Juga Muncul di Afsel
Selasa, 22 Desember 2020 - 20:21 WIB
CAPE TOWN - Ilmuwan Afrika Selatan (Afsel) mengatakan mereka telah bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) untuk menyelidiki varian baru virus Corona , yang saat ini melonjak di banyak wilayah negara itu.
Varian baru yang dikenal sebagai 501.V2 diidentifikasi oleh tim genomik yang dipimpin oleh KwaZulu-Natal Research Innovation and Sequencing Platform. Mutasi virus COVID-19 itu ditemukan awal bulan ini, ketika para ilmuwan memperhatikan sejumlah mutasi selama pengawasan rutin virus.
Ilmuwan lokal mengatakan bahwa varian baru virus COVID-19 Afsel tampaknya tidak terkait dengan yang ditemukan di Inggris.
Tapi virus itu berbagi satu mutasi penting. Mutasi bersama memengaruhi cara virus menempel pada sel manusia - dan para ilmuwan berspekulasi itulah yang ada di balik penularan virus ini yang lebih cepat.
Peneliti di Inggris mengatakan virus yang bermutasi ada 70% lebih mudah menular. Tetapi para ahli di Afsel mengatakan mereka masih mengumpulkan data tentang ini, tetapi perkirakan ini mungkin juga terjadi di negara itu.
Dikutip dari BBC, Selasa (22/12/2020), di Afsel varian baru virus tersebut pertama kali ditemukan di provinsi Eastern Cape dan sejak itu menyebar ke Western Cape dan KwaZulu-Natal.(Baca juga: Inggris: Virus Covid-19 Jenis Baru Mungkin Sudah Menyebar ke Wilayah Lain )
Afsel baru-baru ini memasuki gelombang kedua infeksi COVID-19, yang memicu dikeluarkannya peraturan baru guna mencoba memperlambat penyebaran penyakit, termasuk penutupan beberapa pantai utama.
Para ahli mengatakan mutasi pada virus tidak jarang terjadi. Tidak jelas pada tahap ini apakah varian baru tersebut lebih mematikan atau tidak.
Para ilmuwan mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian tentang ini, dan juga apakah mutasi dapat mengurangi keefektifan vaksin.
Pejabat kesehatan telah mengulangi seruan agar orang-orang terus mengikuti protokol pencegahan COVID yang sama sampai varian baru virus ini diketahui lebih banyak.(Baca juga: WHO Mengaku Tengah Pelajari Mutasi Covid-19 di Inggris )
Beberapa negara kini telah melarang penerbangan dari Afsel dan Inggris termasuk Jerman dan Swiss. Sedangkan El Salvador telah melarang setiap pelancong yang berada di Inggris dan Afsel dalam 30 hari terakhir.
Varian baru yang dikenal sebagai 501.V2 diidentifikasi oleh tim genomik yang dipimpin oleh KwaZulu-Natal Research Innovation and Sequencing Platform. Mutasi virus COVID-19 itu ditemukan awal bulan ini, ketika para ilmuwan memperhatikan sejumlah mutasi selama pengawasan rutin virus.
Ilmuwan lokal mengatakan bahwa varian baru virus COVID-19 Afsel tampaknya tidak terkait dengan yang ditemukan di Inggris.
Tapi virus itu berbagi satu mutasi penting. Mutasi bersama memengaruhi cara virus menempel pada sel manusia - dan para ilmuwan berspekulasi itulah yang ada di balik penularan virus ini yang lebih cepat.
Peneliti di Inggris mengatakan virus yang bermutasi ada 70% lebih mudah menular. Tetapi para ahli di Afsel mengatakan mereka masih mengumpulkan data tentang ini, tetapi perkirakan ini mungkin juga terjadi di negara itu.
Dikutip dari BBC, Selasa (22/12/2020), di Afsel varian baru virus tersebut pertama kali ditemukan di provinsi Eastern Cape dan sejak itu menyebar ke Western Cape dan KwaZulu-Natal.(Baca juga: Inggris: Virus Covid-19 Jenis Baru Mungkin Sudah Menyebar ke Wilayah Lain )
Afsel baru-baru ini memasuki gelombang kedua infeksi COVID-19, yang memicu dikeluarkannya peraturan baru guna mencoba memperlambat penyebaran penyakit, termasuk penutupan beberapa pantai utama.
Para ahli mengatakan mutasi pada virus tidak jarang terjadi. Tidak jelas pada tahap ini apakah varian baru tersebut lebih mematikan atau tidak.
Para ilmuwan mengatakan diperlukan lebih banyak penelitian tentang ini, dan juga apakah mutasi dapat mengurangi keefektifan vaksin.
Pejabat kesehatan telah mengulangi seruan agar orang-orang terus mengikuti protokol pencegahan COVID yang sama sampai varian baru virus ini diketahui lebih banyak.(Baca juga: WHO Mengaku Tengah Pelajari Mutasi Covid-19 di Inggris )
Beberapa negara kini telah melarang penerbangan dari Afsel dan Inggris termasuk Jerman dan Swiss. Sedangkan El Salvador telah melarang setiap pelancong yang berada di Inggris dan Afsel dalam 30 hari terakhir.
(ber)
tulis komentar anda