AS Bersiap Sanksi Turki Atas Pembelian S-400 Rusia
Jum'at, 11 Desember 2020 - 04:11 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) siap untuk menjatuhkan sanksi kepada Turki atas akuisisi sistem pertahanan udara S-400 Rusia. Langkah ini kemungkinan akan memperburuk hubungan kedua negara sekutu NATO yang sudah bermasalah.
"Langkah yang telah lama diantisipasi, yang kemungkinan akan membuat marah Ankara dan memperumit hubungan dengan pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden yang akan datang, dapat diumumkan kapan saja," kata sumber-sumber di pemerintahan AS, termasuk dua pejabat, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/12/2020).
Menurut sumber-sumber tersebut sanksi itu akan menargetkan Kepresidenan Industri Pertahanan Turki dan kepalanya, Ismail Demir. Beberapa sumber mengatakan mereka meramalkan sanksi itu akan diumumkan pada hari Jumat waktu AS, tetapi satu sumber mengatakan pengumuman itu bisa datang kapan saja dan mungkin saja pada hari Kamis.
Lira Turki melemah setelah berita tersebut. Sanksi AS dapat membahayakan ekonomi Turki yang sudah berjuang dengan perlambatan yang disebabkan oleh virus Corona, inflasi dua digit, dan cadangan devisa yang sangat terkuras.
Seorang pejabat senior Turki mengatakan sanksi akan menjadi bumerang dan merusak hubungan antara kedua anggota NATO.
"Sanksi tidak akan mencapai hasil tetapi menjadi kontraproduktif. Sanksi itu akan merusak hubungan," kata pejabat itu.(Baca juga: Turki Beli S-400 Rusia, Kongres AS Serukan Penjatuhan Sanksi )
"Turki mendukung penyelesaian masalah ini dengan diplomasi dan negosiasi. Kami tidak akan menerima pemaksaan sepihak," imbuhnya.
Yang pasti, Departemen Luar Negeri AS dapat mengubah rencananya dan memperluas atau mempersempit cakupan sanksi yang direncanakan terhadap Turki, sekutu NATO selama beberapa dekade.
Namun, sumber di AS mengatakan pengumuman sanksi dalam bentuknya saat ini sudah dekat dan memperkirakan Amerika Serikat - setelah lama menunggu Turki untuk mengubah arah dalam menghadapi peringatan AS tentang persyaratan sanksi di bawah undang-undang - tidak sabar dan akhirnya siap beraksi.
Pentagon merujuk pertanyaan tentang sanksi potensial ke Departemen Luar Negeri AS. Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.(Baca juga: Joe Biden Presiden, Turki Berharap Terbebas dari Sanksi AS )
Rusia mengirimkan sistem pertahanan darat-ke-udara S-400 tahun lalu dan Turki mengujinya baru-baru ini pada Oktober lalu. Ankara mengatakan mereka tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem pertahanan NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman, serta telah menyerukan kelompok kerja bersama untuk masalah ini.
Tetapi AS telah menekankan bahwa S-400 merupakan ancaman, dan sejauh ini mengumumkan bahwa mereka telah mengeluarkan Turki dari program jet tempur F-35 atas keputusan Ankara.
Jet tempur siluman Lockheed Martin F-35 adalah pesawat paling canggih di gudang senjata AS dan digunakan oleh anggota NATO dan sekutu AS lainnya.
"Langkah yang telah lama diantisipasi, yang kemungkinan akan membuat marah Ankara dan memperumit hubungan dengan pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden yang akan datang, dapat diumumkan kapan saja," kata sumber-sumber di pemerintahan AS, termasuk dua pejabat, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (11/12/2020).
Menurut sumber-sumber tersebut sanksi itu akan menargetkan Kepresidenan Industri Pertahanan Turki dan kepalanya, Ismail Demir. Beberapa sumber mengatakan mereka meramalkan sanksi itu akan diumumkan pada hari Jumat waktu AS, tetapi satu sumber mengatakan pengumuman itu bisa datang kapan saja dan mungkin saja pada hari Kamis.
Lira Turki melemah setelah berita tersebut. Sanksi AS dapat membahayakan ekonomi Turki yang sudah berjuang dengan perlambatan yang disebabkan oleh virus Corona, inflasi dua digit, dan cadangan devisa yang sangat terkuras.
Seorang pejabat senior Turki mengatakan sanksi akan menjadi bumerang dan merusak hubungan antara kedua anggota NATO.
"Sanksi tidak akan mencapai hasil tetapi menjadi kontraproduktif. Sanksi itu akan merusak hubungan," kata pejabat itu.(Baca juga: Turki Beli S-400 Rusia, Kongres AS Serukan Penjatuhan Sanksi )
"Turki mendukung penyelesaian masalah ini dengan diplomasi dan negosiasi. Kami tidak akan menerima pemaksaan sepihak," imbuhnya.
Yang pasti, Departemen Luar Negeri AS dapat mengubah rencananya dan memperluas atau mempersempit cakupan sanksi yang direncanakan terhadap Turki, sekutu NATO selama beberapa dekade.
Namun, sumber di AS mengatakan pengumuman sanksi dalam bentuknya saat ini sudah dekat dan memperkirakan Amerika Serikat - setelah lama menunggu Turki untuk mengubah arah dalam menghadapi peringatan AS tentang persyaratan sanksi di bawah undang-undang - tidak sabar dan akhirnya siap beraksi.
Pentagon merujuk pertanyaan tentang sanksi potensial ke Departemen Luar Negeri AS. Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar.(Baca juga: Joe Biden Presiden, Turki Berharap Terbebas dari Sanksi AS )
Rusia mengirimkan sistem pertahanan darat-ke-udara S-400 tahun lalu dan Turki mengujinya baru-baru ini pada Oktober lalu. Ankara mengatakan mereka tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem pertahanan NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman, serta telah menyerukan kelompok kerja bersama untuk masalah ini.
Tetapi AS telah menekankan bahwa S-400 merupakan ancaman, dan sejauh ini mengumumkan bahwa mereka telah mengeluarkan Turki dari program jet tempur F-35 atas keputusan Ankara.
Jet tempur siluman Lockheed Martin F-35 adalah pesawat paling canggih di gudang senjata AS dan digunakan oleh anggota NATO dan sekutu AS lainnya.
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda