Inggris Sambut Baik Rencana Indonesia Gabung COVAX
Rabu, 09 Desember 2020 - 16:20 WIB
JAKARTA - Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins mengatakan, pihaknya menyambut baik keinginan Indonesia untuk bergabung dengan Mekanisme Pasar Lanjutan COVAX. Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Indonesia , Retno Marsudi telah mengajukan untuk mendapatkan akses vaksin dari COVAX.
Jenkins menuturkan, selama pandemi, Inggris dan Indonesia telah berbicara dalam satu suara di komunitas internasional, menyimpulkan bahwa virus ini tidak mengenal batas negara atau kebangsaan, dan harus kita lawan.
"Kita memiliki tugas untuk merespon Covid-19 dalam upaya global demi menyelamatkan umat manusia, dan tidak ada negara yang bisa melakukannya sendiri," kata Jenkins, dalam siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Sindonews pada Rabu (9/12/2020)."Kita semua harus bekerja sama untuk mengembangkan vaksin, perawatan dan tes yang aman, efektif, dan terjangkau, serta dapat diproduksi dengan cepat dan tersedia untuk semua. Ini akan menyelamatkan nyawa dan membangun kembali ekonomi kita," sambungnya. ( )
Diplomat senior Inggris itu mengatakan, Indonesia bergabung dengan 91 negara lain dalam komitmen pasar lanjutan. Artinya, Indonesia akan menerima vaksin antara tiga hingga 20 persen populasi, tergantung pada seberapa banyak dan berapa banyak negara yang menyumbang ke Accelerator.
"Inggris saat ini menyumbang 1/5 dari total dana global untuk vaksin, terapi dan tes melalui COVAX ACT-Accelerator, sejumlah USD 1 miliar (Rp 14 Triliun). Kami menyerukan negara lain untuk berkontribusi lebih banyak, guna membantu memastikan akses global terhadap inovasi yang bisa menyelamatkan nyawa manusia," tukasnya.
Jenkins menuturkan, selama pandemi, Inggris dan Indonesia telah berbicara dalam satu suara di komunitas internasional, menyimpulkan bahwa virus ini tidak mengenal batas negara atau kebangsaan, dan harus kita lawan.
"Kita memiliki tugas untuk merespon Covid-19 dalam upaya global demi menyelamatkan umat manusia, dan tidak ada negara yang bisa melakukannya sendiri," kata Jenkins, dalam siaran pers Kedutaan Besar Inggris di Jakarta yang diterima Sindonews pada Rabu (9/12/2020)."Kita semua harus bekerja sama untuk mengembangkan vaksin, perawatan dan tes yang aman, efektif, dan terjangkau, serta dapat diproduksi dengan cepat dan tersedia untuk semua. Ini akan menyelamatkan nyawa dan membangun kembali ekonomi kita," sambungnya. ( )
Diplomat senior Inggris itu mengatakan, Indonesia bergabung dengan 91 negara lain dalam komitmen pasar lanjutan. Artinya, Indonesia akan menerima vaksin antara tiga hingga 20 persen populasi, tergantung pada seberapa banyak dan berapa banyak negara yang menyumbang ke Accelerator.
"Inggris saat ini menyumbang 1/5 dari total dana global untuk vaksin, terapi dan tes melalui COVAX ACT-Accelerator, sejumlah USD 1 miliar (Rp 14 Triliun). Kami menyerukan negara lain untuk berkontribusi lebih banyak, guna membantu memastikan akses global terhadap inovasi yang bisa menyelamatkan nyawa manusia," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda