Berkunjung ke Jakarta, Plt Menhan AS Bahas Isu LCS hingga Covid-19
Selasa, 08 Desember 2020 - 20:20 WIB
Miller selama di Jakarta melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Foto/Twiter DoD
JAKARTA - Plt. Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) , Christopher C. Miller dilaporkan telah melakukan sejumlah pertemuan dengan pejabat Indonesia di Jakarta, kemarin. Miller, dalam kunjungan singkatnya ke Jakarta, membawa isu Laut China Selatan hingga Covid-19.
Menurut keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, yang diterima Sindonews pada Selasa (8/12/2020), Miller selama di Jakarta melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
"Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Miller menekankan pentingnya kemitraan bilateral bagi Departemen Pertahanan dan dalam mengamankan Laut China Selatan serta kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," bunyi keterangan kedubes AS. ( )
"Menhan Miller dan Menlu Retno mendiskusikan Covid-19 dan keamanan kawasan. Menhan Miller juga berkunjung ke Masjid Istiqlal, yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara, serta memuji Indonesia sebagai contoh toleransi beragama dan pluralisme," tukasnya.
Menurut keterangan Kedutaan Besar AS di Jakarta, yang diterima Sindonews pada Selasa (8/12/2020), Miller selama di Jakarta melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto
"Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Miller menekankan pentingnya kemitraan bilateral bagi Departemen Pertahanan dan dalam mengamankan Laut China Selatan serta kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," bunyi keterangan kedubes AS. ( )
"Menhan Miller dan Menlu Retno mendiskusikan Covid-19 dan keamanan kawasan. Menhan Miller juga berkunjung ke Masjid Istiqlal, yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara, serta memuji Indonesia sebagai contoh toleransi beragama dan pluralisme," tukasnya.
(esn)
tulis komentar anda