Dituding AS Langgar Moratorium Uji Coba Senjata Nuklir, Rusia Kesal
Kamis, 16 April 2020 - 18:33 WIB
MOSKOW - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov menegaskan, Moskow tidak melakukan apapun yang melanggar moratorium uji coba nuklir. Ini adalah respon atas laporan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) tentang kepatuhan negara-negara pada perjanjian di bidang pengendalian senjata , non-proliferasi dan pelucutan senjata.
"Mengenai kecaman yang datang dari Washington selama lebih dari setengah tahun terakhir dan sekarang karena kami diduga tidak sepenuhnya mematuhi moratorium uji coba nuklir," kata Ryabkov dalam sebuah pernyataan.
"Kami mengatakan sekali lagi bahwa kami tidak mengambil langkah apa pun yang akan mencakup unsur-unsur penyimpangan dari kewajiban kami dari moratorium unilateral tentang pengujian nuklir dan dari ratifikasi kami atas Perjanjian Larangan Uji Nuklir Komprehensif," sambungnya.
Ryabkov, seperti dilansir Tass pada Kamis (16/4/2020), kemudian mendesak Washington untuk berhenti menyebarkan informasi yang tidak benar tentang uji coba nuklir yang dilakukan negara lain, terutama Rusia.
"Kami mendesak AS untuk meninggalkan praktik peningkatan memberikan komunitas internasional dengan informasi yang salah tentang perkembangan saat ini," tukas wakil dari Sergei Lavrov tersebut.
"Mengenai kecaman yang datang dari Washington selama lebih dari setengah tahun terakhir dan sekarang karena kami diduga tidak sepenuhnya mematuhi moratorium uji coba nuklir," kata Ryabkov dalam sebuah pernyataan.
"Kami mengatakan sekali lagi bahwa kami tidak mengambil langkah apa pun yang akan mencakup unsur-unsur penyimpangan dari kewajiban kami dari moratorium unilateral tentang pengujian nuklir dan dari ratifikasi kami atas Perjanjian Larangan Uji Nuklir Komprehensif," sambungnya.
Ryabkov, seperti dilansir Tass pada Kamis (16/4/2020), kemudian mendesak Washington untuk berhenti menyebarkan informasi yang tidak benar tentang uji coba nuklir yang dilakukan negara lain, terutama Rusia.
"Kami mendesak AS untuk meninggalkan praktik peningkatan memberikan komunitas internasional dengan informasi yang salah tentang perkembangan saat ini," tukas wakil dari Sergei Lavrov tersebut.
(esn)
tulis komentar anda