India Selidiki Penyebab Penyakit Misterius pada Lebih 400 Orang

Selasa, 08 Desember 2020 - 13:03 WIB
Warga membawa seseorang yang terkena penyakit misterius di India. Foto/ABC News
NEW DELHI - Penyakit misterius muncul di India saat pandemi virus corona belum berakhir. Otoritas India menyelidiki kemungkinan organoklorin yang dipakai untuk pestisida sebagai penyebab matinya satu orang dan lebih dari 400 orang dirawat di rumah sakit di Andhra Pradesh.

Kejadian menggemparkan itu berlangsung selama beberapa hari terakhir di sana.

Penyakit misterius itu telah menginfeksi lebih dari 300 anak, dengan kebanyakan dari mereka menderita pusing, pingsan, sakit kepala dan muntah. Mereka telah dites negatif COVID-19.



Anggota parlemen federal GVL Narasimha Rao yang berasal dari negara bagian itu mengatakan di Twitter bahwa dia telah berbicara dengan para ahli medis pemerintah. "Penyebab yang paling mungkin adalah zat organoklorin beracun," ungkap dia, dilansir Reuters. (Baca Juga: Covid-19 Belum Reda, Penyakit Misterius Serang 350 Orang di India)

“Itu adalah salah satu kemungkinan,” papar Geeta Prasadini, direktur kesehatan masyarakat di negara bagian Andhra Pradesh. (Lihat Infografis: Ngerinya Senapan Sniper Anak Bangsa, Bikin Tank Tak Berkutik)

Dia menambahkan otoritas sedang menunggu laporan tes untuk memastikan penyebab penyakit misterius itu. (Lihat Video: Banjir Rendam Sejumlah Kawasan di Jakarta)

Dia mengatakan tidak ada kasus serius baru yang muncul dalam 24 jam terakhir. Seorang pria berusia 45 tahun meninggal pada akhir pekan akibat penyakit misterius itu.

Organoklorin di India dilarang atau dibatasi di banyak negara setelah penelitian mengaitkannya dengan kanker dan potensi risiko kesehatan lainnya.

Namun, beberapa polutan tetap berada di lingkungan selama bertahun-tahun dan menumpuk di lemak tubuh hewan dan manusia.

Tidak segera diketahui seberapa luas bahan kimia tersebut digunakan di India, meskipun ditemukan dalam DDT untuk pengendalian nyamuk.

“Paparan pestisida organoklorin dalam waktu singkat dapat menyebabkan kejang, sakit kepala, pusing, mual, muntah, tremor, kebingungan, kelemahan otot, bicara cadel, air liur keluar dan berkeringat,” papar otoritas kesehatan Amerika Serikat di India.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More