Pompeo Tuding Pemilihan Parlemen Venezuela Dicurangi, Hasilnya Tidak Sah
Senin, 07 Desember 2020 - 16:41 WIB
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) , Mike Pompeo menyebut pemilihan Parlemen di Venezuela dicurangi. Dia menegaskan bahwa hasil pemilihan tersebut tidak sah dan AS tidak akan mengakui hasilnya.
"Kecurangan pemilu Venezuela telah dilakukan. Hasil yang diumumkan oleh rezim Maduro yang tidak sah tidak akan mencerminkan keinginan rakyat Venezuela. Apa yang terjadi hari ini adalah penipuan dan kebohongan, bukan pemilu," ucap Pompeo, seperti dilansir Sputnik pad Senin (7/12/2020).
Lebih dari 100 partai politik dan asosiasi berpartisipasi dalam pemilihan parlemen yang berlangsung kemarin di Venezuela. Blok oposisi yang dipimpin Juan Guaido menolak untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro telah mengatakan bahwa dia siap mengundurkan diri jika oposisi memenangkan pemilihan tersebut. ( )
"Kami selalu memiliki hubungan dengan Donald Trump melalui utusannya. Dengan Elliott Abrams juga melalui utusan lainnya. Diplomat AS itu telah mengirim pesan ke Cilia melalui "kontak seperti itu" yang menyarankan agar dia menceraikan Venezuela Presiden," kata Maduro dalam sebuah pernyataan.
“Jika Anda menceraikan Maduro, Anda akan bepergian ke luar negeri dan kami akan memberikan Anda semua dukungan, Cilia," kata Maduro mengutip ucapan Abrams dan mengatakan bahwa istrinya menolak tawaran tersebut.
"Kecurangan pemilu Venezuela telah dilakukan. Hasil yang diumumkan oleh rezim Maduro yang tidak sah tidak akan mencerminkan keinginan rakyat Venezuela. Apa yang terjadi hari ini adalah penipuan dan kebohongan, bukan pemilu," ucap Pompeo, seperti dilansir Sputnik pad Senin (7/12/2020).
Lebih dari 100 partai politik dan asosiasi berpartisipasi dalam pemilihan parlemen yang berlangsung kemarin di Venezuela. Blok oposisi yang dipimpin Juan Guaido menolak untuk berpartisipasi dalam pemungutan suara.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro telah mengatakan bahwa dia siap mengundurkan diri jika oposisi memenangkan pemilihan tersebut. ( )
"Kami selalu memiliki hubungan dengan Donald Trump melalui utusannya. Dengan Elliott Abrams juga melalui utusan lainnya. Diplomat AS itu telah mengirim pesan ke Cilia melalui "kontak seperti itu" yang menyarankan agar dia menceraikan Venezuela Presiden," kata Maduro dalam sebuah pernyataan.
“Jika Anda menceraikan Maduro, Anda akan bepergian ke luar negeri dan kami akan memberikan Anda semua dukungan, Cilia," kata Maduro mengutip ucapan Abrams dan mengatakan bahwa istrinya menolak tawaran tersebut.
(esn)
tulis komentar anda