Perawat Hamil Ini Meninggal karena Corona, tapi Bayinya Selamat
Kamis, 16 April 2020 - 15:46 WIB
LONDON - Seorang perawat yang tengah hamil di Inggris meninggal dunia setelah terinfeksi virus corona baru, COVID-19. Namun bayi yang dikandungnya, seorang gadis, berhasil diselamatkan dan dalam keadaan baik.
Kematian perawat itu disampaikan Luton and Dunstable University Hospital—rumah sakit tempat korban bekerja—pada Rabu.
Mary Agyeiwaa Agyapong, 28, yang telah bekerja sebagai perawat di bangsal umum diLuton and Dunstable University Hospital, di utara London, meninggal pada hari Minggu.
Tidak jelas apakah bayi yang diselamatkan itu dinyatakan positif atau negatif COVID-19.
The Bedfordshire Hospitals NHS Foundation Trust, sebuah lembaga semi otonom di Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris mengatakan bahwa Agyapong dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 pada 5 April dan dirawat di rumah sakit tempat dia bekerja pada 7 April.
"Dengan sangat sedih saya dapat mengonfirmasi kematian salah satu perawat kami, Mary Agyeiwaa Agyapong, yang meninggal pada hari Minggu," kata David Carter, kepala eksekutif lembaga tersebut, seperti dikutip AFP, Kamis (16/4/2020).
“Mary bekerja di sini selama lima tahun dan merupakan anggota tim kami yang sangat dihargai dan dicintai, seorang perawat yang luar biasa dan contoh yang baik tentang apa yang kami perjuangkan dalam lembaga ini," ujarnya.
"Pikiran dan belasungkawa terdalam kami bersama keluarga dan teman-teman Mary di saat yang menyedihkan ini," paparnya.
Pengumuman kematian perawat itu muncul di tengah perselisihan yang sedang berlangsung tentang kurangnya peralatan pelindung yang disediakan untuk staf kesehatan garis depan di Inggris selama krisis COVID-19.
Kematian perawat itu disampaikan Luton and Dunstable University Hospital—rumah sakit tempat korban bekerja—pada Rabu.
Mary Agyeiwaa Agyapong, 28, yang telah bekerja sebagai perawat di bangsal umum diLuton and Dunstable University Hospital, di utara London, meninggal pada hari Minggu.
Tidak jelas apakah bayi yang diselamatkan itu dinyatakan positif atau negatif COVID-19.
The Bedfordshire Hospitals NHS Foundation Trust, sebuah lembaga semi otonom di Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris mengatakan bahwa Agyapong dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 pada 5 April dan dirawat di rumah sakit tempat dia bekerja pada 7 April.
"Dengan sangat sedih saya dapat mengonfirmasi kematian salah satu perawat kami, Mary Agyeiwaa Agyapong, yang meninggal pada hari Minggu," kata David Carter, kepala eksekutif lembaga tersebut, seperti dikutip AFP, Kamis (16/4/2020).
“Mary bekerja di sini selama lima tahun dan merupakan anggota tim kami yang sangat dihargai dan dicintai, seorang perawat yang luar biasa dan contoh yang baik tentang apa yang kami perjuangkan dalam lembaga ini," ujarnya.
"Pikiran dan belasungkawa terdalam kami bersama keluarga dan teman-teman Mary di saat yang menyedihkan ini," paparnya.
Pengumuman kematian perawat itu muncul di tengah perselisihan yang sedang berlangsung tentang kurangnya peralatan pelindung yang disediakan untuk staf kesehatan garis depan di Inggris selama krisis COVID-19.
tulis komentar anda