Perempuan Singapura Lahirkan Bayi dengan Antibodi Covid-19
Senin, 30 November 2020 - 06:46 WIB
SINGAPURA - Seorang perempuan Singapura , yang terinfeksi virus corona baru ( Covid-19 ) pada Maret ketika dia hamil, telah melahirkan bayi dengan antibodi terhadap virus tersebut. Ini menawarkan petunjuk baru apakah infeksi dapat ditularkan dari Ibu ke anak.
Surat kabar Straits Times, mengutip Ibu yang melahirkan tersebut, mengatakan bayi itu lahir bulan ini tanpa Covid-19 tetapi dengan antibodi virus.
"Dokter saya mencurigai saya telah mentransfer antibodi Covid-19 saya kepadanya selama kehamilan saya," kata Celine Ng-Chan kepada surat kabar itu. (Baca: AS Kerahkan Kapal Induk Nimitz setelah Ilmuwan Nuklir Dibunuh )
Ng-Chan sakit ringan karena penyakit itu dan keluar dari rumah sakit setelah dua setengah minggu.
Ng-Chan dan National University Hospital (NUH), tempat dia melahirkan, tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters, Minggu (29/11/2020).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum diketahui apakah seorang wanita hamil dengan Covid-19 dapat menularkan virus ke janin atau bayinya selama kehamilan atau persalinan.
Hingga saat ini, virus aktif belum ditemukan pada sampel cairan di sekitar bayi dalam kandungan atau di ASI (air susu Ibu).(Baca juga: Media China Sentil Indonesia karena Menentang Klaim China di Laut China Selatan )
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Oktober di jurnal Emerging Infectious Diseases, dokter di China telah melaporkan deteksi dan penurunan antibodi Covid-19 dari waktu ke waktu pada bayi yang lahir dari wanita dengan penyakit coronavirus.
Dokter dari New York-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center melaporkan pada bulan Oktober di JAMA Pediatrics bahwa penularan virus corona baru dari Ibu ke bayi baru lahir jarang terjadi.
Surat kabar Straits Times, mengutip Ibu yang melahirkan tersebut, mengatakan bayi itu lahir bulan ini tanpa Covid-19 tetapi dengan antibodi virus.
"Dokter saya mencurigai saya telah mentransfer antibodi Covid-19 saya kepadanya selama kehamilan saya," kata Celine Ng-Chan kepada surat kabar itu. (Baca: AS Kerahkan Kapal Induk Nimitz setelah Ilmuwan Nuklir Dibunuh )
Ng-Chan sakit ringan karena penyakit itu dan keluar dari rumah sakit setelah dua setengah minggu.
Ng-Chan dan National University Hospital (NUH), tempat dia melahirkan, tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters, Minggu (29/11/2020).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum diketahui apakah seorang wanita hamil dengan Covid-19 dapat menularkan virus ke janin atau bayinya selama kehamilan atau persalinan.
Hingga saat ini, virus aktif belum ditemukan pada sampel cairan di sekitar bayi dalam kandungan atau di ASI (air susu Ibu).(Baca juga: Media China Sentil Indonesia karena Menentang Klaim China di Laut China Selatan )
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan pada bulan Oktober di jurnal Emerging Infectious Diseases, dokter di China telah melaporkan deteksi dan penurunan antibodi Covid-19 dari waktu ke waktu pada bayi yang lahir dari wanita dengan penyakit coronavirus.
Dokter dari New York-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center melaporkan pada bulan Oktober di JAMA Pediatrics bahwa penularan virus corona baru dari Ibu ke bayi baru lahir jarang terjadi.
(min)
tulis komentar anda