Beginilah Cara AS Jatuhkan Bom Nuklir terhadap 95 Kapal Perang

Jum'at, 27 November 2020 - 08:57 WIB
(Baca juga : Israel Dituding Jadi Dalang Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran )

Setelah beberapa upaya yang gagal untuk mendekontaminasi kapal, tahap akhir tes dibatalkan menunggu penyelidikan atas apa yang salah. Militer AS terindikasi sedikit melebih-lebihkan kerusakan fisik akibat ledakan itu, tetapi secara drastis meremehkan tingkat keparahan kontaminasi radioaktif.

(Baca juga : Mengenal Mohsen Fakhrizadeh, 'Bapak Bom Nuklir Iran' yang Dibunuh )

Yang terjadi selanjutnya adalah serangkaian uji coba nuklir tambahan selama tahun 1950-an, di mana penduduk Kepulauan Marshall terpaksa pindah beberapa kali. Tahun 1954 merupakan ujian terbesar, dengan transisi dari teknologi fisi ke fusi. Ledakan itu lebih dari dua kali lebih kuat dari yang diproyeksikan, menghasilkan dampak radioaktif yang jauh lebih besar dan mendorong evakuasi lebih lanjut di antara penduduk pulau yang terkontaminasi—gangguan tiroid dan leukemia menjadi konsekuensi umum yang umum dari kontaminasi radioaktif.

Sebagaimana dirinci oleh Profesor Kedokteran Radiasi dan Biokimia, Timothy Jorgensen, pengalaman mengerikan dari penduduk Kepulauan Marshall menghasilkan banyak data penting ke dalam efek jangka panjang paparan radioaktif. Beberapa penduduk pulau diberi kompensasi dan dirawat, tetapi banyak lainnya tidak mendapat dukungan setelah dana untuk Pengadilan Klaim Nuklir (Nuclear Claims Tribunal) mengering pada 2009.
(min)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More