Konflik Suriah Bantu Rusia Sempurnakan Senjata dan Peralatan Militer
Selasa, 24 November 2020 - 05:30 WIB
WASHINGTON - Militer Rusia telah memperoleh pengalaman berharga dari intervensinya di Suriah dan membantu Moskow dalam memodernisasi senjata dan peralatan mereka. Hal itu diungkapkan dalam dokumen strategis baru oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS).
(BACA JUGA : Buggati Buat Mobil Terinspirasi Pesawat Tempur Klasik Prancis )
Menurut pakar IISS, Douglas Barrie, keterlibatan Rusia dalam konflik Suriah ini telah membantu militer Moskow mencapai sebagian besar tujuan modernisasinya selama 10 tahun terakhir.
(Baca: Rusia Akan Bangun Pangkalan Angkatan Laut di Sudan )
"Dalam intervensi Suriah, mereka (Rusia) tampaknya telah menyelamatkan rezim Bashar al-Assad dan mereka mendapat manfaat besar dalam hal pengalaman yang mereka peroleh dari itu," jelas Barrie, anggota Senior IISS untuk Kedirgantaraan Militer dan editor bersama dari dokumen strategis Modernisasi Militer Rusia yang dirilis baru-baru ini.
"Jika Anda melihat pangkat senior sekarang di militer Rusia, banyak sekali dari mereka yang "bersepeda" di Suriah untuk mendapatkan pengalaman itu," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya.
(Baca juga : Dicap Lebay karena Mudah Jatuh, Neymar Rupanya Punya Penyakit Langka )
Perang di Suriah telah menjadi salah satu ujian utama bagi tujuan Moskow untuk memodernisasi militer konvensionalnya. Sementara Rusia dan Amerika Serikat (AS) memiliki dua persenjataan nuklir terbesar di dunia, tentara konvensional Moskow jauh lebih kecil dan perlengkapannya kurang baik dibandingkan Washington.
Rusia, jelas Barrie, menetapkan rencana untuk mengembangkan militernya setelah kinerjanya buruk ketika menghadapi pemberontakan di Chechnya dan juga tampil kurang baik dari yang diharapkan dalam perang 2008 melawan Georgia.
(BACA JUGA : Buggati Buat Mobil Terinspirasi Pesawat Tempur Klasik Prancis )
Menurut pakar IISS, Douglas Barrie, keterlibatan Rusia dalam konflik Suriah ini telah membantu militer Moskow mencapai sebagian besar tujuan modernisasinya selama 10 tahun terakhir.
(Baca: Rusia Akan Bangun Pangkalan Angkatan Laut di Sudan )
"Dalam intervensi Suriah, mereka (Rusia) tampaknya telah menyelamatkan rezim Bashar al-Assad dan mereka mendapat manfaat besar dalam hal pengalaman yang mereka peroleh dari itu," jelas Barrie, anggota Senior IISS untuk Kedirgantaraan Militer dan editor bersama dari dokumen strategis Modernisasi Militer Rusia yang dirilis baru-baru ini.
"Jika Anda melihat pangkat senior sekarang di militer Rusia, banyak sekali dari mereka yang "bersepeda" di Suriah untuk mendapatkan pengalaman itu," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya.
(Baca juga : Dicap Lebay karena Mudah Jatuh, Neymar Rupanya Punya Penyakit Langka )
Perang di Suriah telah menjadi salah satu ujian utama bagi tujuan Moskow untuk memodernisasi militer konvensionalnya. Sementara Rusia dan Amerika Serikat (AS) memiliki dua persenjataan nuklir terbesar di dunia, tentara konvensional Moskow jauh lebih kecil dan perlengkapannya kurang baik dibandingkan Washington.
Rusia, jelas Barrie, menetapkan rencana untuk mengembangkan militernya setelah kinerjanya buruk ketika menghadapi pemberontakan di Chechnya dan juga tampil kurang baik dari yang diharapkan dalam perang 2008 melawan Georgia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda