Netanyahu dan Bos Mossad Dilaporkan Kunjungi Saudi, Temui Putra Mahkota MBS
Senin, 23 November 2020 - 15:38 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan Kepala Mossad Yossi Cohen dilaporkan telah mengunjungi Arab Saudi . Mereka juga dilaporkan melakukan pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo.
Sebuah pesawat eksekutif yang biasa digunakan Netanyahu lepas landas dari Bandara Ben-Gurion menuju Arab Saudi pada hari Minggu ketika Pompeo melakukan pertemuan dengan MBS. Pesawat kembali ke Israel hanya dalam beberapa jam. (Baca: PBB Kecam Keras Penangkapan dan Pemulangan Paksa 6 Guru Turki di Kosovo )
Avi Scharf dari surat kabar Haaretz menerbitkan data pelacakan penerbangan yang menunjukkan bahwa sebuah jet bisnis telah melakukan perjalanan singkat dari Tel Aviv ke Neom, di pantai Laut Merah Arab Saudi, tempat Pangeran MBS dan Pompeo mengadakan pertemuan yang dijadwalkan pada hari Minggu.
Media Israel melaporkan bahwa sumber di pemerintah menyatakan bahwa Netanyahu dan Kepala Mossad Yossi Cohen berada dalam penerbangan dan bertemu dengan Pompeo serta MBS. Mereka diduga membahas normalisasi atau pun masalah terkait Iran.
Pompeo telah mencoba membujuk negara-negara kekuatan Teluk untuk mengikuti tetangganya; Uni Emirat Arab dan Bahrain, dalam membangun hubungan formal dengan Israel—pemulihan hubungan yang dibangun sebagian besar di atas kekhawatiran bersama tentang Iran. (Baca juga: Pangeran Arab Saudi: Riyadh Dukung Palestina, tapi Bukan Para Pemimpinnya )
Riyadh sejauh ini menolak untuk menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv, dengan mengatakan tujuan negara Palestina yang merdeka harus diwujudkan terlebih dahulu. Tetapi Arab Saudi telah mengizinkan pesawat Israel untuk terbang melewati wilayah udara mereka ke tujuan negara-negara Teluk serta ke Asia.
Pertemuan itu dilaporkan berlangsung sekitar waktu yang sama dengan pertemuan kabinet Israel yang dijadwalkan membahas pandemi virus corona. Kantor Perdana Menteri Israel mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan bahwa pertemuan kabinet akan ditunda karena Menteri Sains dan Teknologi Yizhar Shay dan Menteri Pendidikan Tinggi merangkap Menteri Sumber Daya Air Zeev Elkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengerjakan program pengawasan digital mereka.
Namun, dalam wawancara dengan N12 pada hari Minggu, Shay mengaku tidak tahu mengapa pertemuan itu ditunda.
N12 melaporkan bahwa sumber yang mengetahui detailnya mengatakan bahwa pesan ini adalah semacam penyamaran agar tidak ada kecurigaan pembatalan rapat kabinet.
"Ada tanda-tanda peningkatan hubungan diplomatik antara Israel dan Arab Saudi," kata mantan kepala Mossad Danny Yatom di Twitter, seperti dikutip Jerusalem Post, Senin (23/11/2020). "Jika dan ketika perjanjian damai ditandatangani antarnegara, itu akan menjadi peristiwa geopolitik strategis yang akan sangat memajukan kepentingan Israel di kawasan itu."
Kantor Netanyahu mengatakan tidak mengomentari laporan yang menyebut Netanyahu dan Cohen berkunjung ke Arab Saudi.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
Sebuah pesawat eksekutif yang biasa digunakan Netanyahu lepas landas dari Bandara Ben-Gurion menuju Arab Saudi pada hari Minggu ketika Pompeo melakukan pertemuan dengan MBS. Pesawat kembali ke Israel hanya dalam beberapa jam. (Baca: PBB Kecam Keras Penangkapan dan Pemulangan Paksa 6 Guru Turki di Kosovo )
Avi Scharf dari surat kabar Haaretz menerbitkan data pelacakan penerbangan yang menunjukkan bahwa sebuah jet bisnis telah melakukan perjalanan singkat dari Tel Aviv ke Neom, di pantai Laut Merah Arab Saudi, tempat Pangeran MBS dan Pompeo mengadakan pertemuan yang dijadwalkan pada hari Minggu.
Media Israel melaporkan bahwa sumber di pemerintah menyatakan bahwa Netanyahu dan Kepala Mossad Yossi Cohen berada dalam penerbangan dan bertemu dengan Pompeo serta MBS. Mereka diduga membahas normalisasi atau pun masalah terkait Iran.
Pompeo telah mencoba membujuk negara-negara kekuatan Teluk untuk mengikuti tetangganya; Uni Emirat Arab dan Bahrain, dalam membangun hubungan formal dengan Israel—pemulihan hubungan yang dibangun sebagian besar di atas kekhawatiran bersama tentang Iran. (Baca juga: Pangeran Arab Saudi: Riyadh Dukung Palestina, tapi Bukan Para Pemimpinnya )
Riyadh sejauh ini menolak untuk menormalisasi hubungan dengan Tel Aviv, dengan mengatakan tujuan negara Palestina yang merdeka harus diwujudkan terlebih dahulu. Tetapi Arab Saudi telah mengizinkan pesawat Israel untuk terbang melewati wilayah udara mereka ke tujuan negara-negara Teluk serta ke Asia.
Pertemuan itu dilaporkan berlangsung sekitar waktu yang sama dengan pertemuan kabinet Israel yang dijadwalkan membahas pandemi virus corona. Kantor Perdana Menteri Israel mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan bahwa pertemuan kabinet akan ditunda karena Menteri Sains dan Teknologi Yizhar Shay dan Menteri Pendidikan Tinggi merangkap Menteri Sumber Daya Air Zeev Elkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengerjakan program pengawasan digital mereka.
Namun, dalam wawancara dengan N12 pada hari Minggu, Shay mengaku tidak tahu mengapa pertemuan itu ditunda.
N12 melaporkan bahwa sumber yang mengetahui detailnya mengatakan bahwa pesan ini adalah semacam penyamaran agar tidak ada kecurigaan pembatalan rapat kabinet.
"Ada tanda-tanda peningkatan hubungan diplomatik antara Israel dan Arab Saudi," kata mantan kepala Mossad Danny Yatom di Twitter, seperti dikutip Jerusalem Post, Senin (23/11/2020). "Jika dan ketika perjanjian damai ditandatangani antarnegara, itu akan menjadi peristiwa geopolitik strategis yang akan sangat memajukan kepentingan Israel di kawasan itu."
Kantor Netanyahu mengatakan tidak mengomentari laporan yang menyebut Netanyahu dan Cohen berkunjung ke Arab Saudi.
Lihat Juga: Israel Lebih Suka Trump atau Kamala Harris jadi Presiden AS ? Simak Penjelasan dan Alasannya
(min)
tulis komentar anda