Kabinet Joe Biden Representasi Keragaman AS
Rabu, 18 November 2020 - 10:14 WIB
Pekan lalu, tim transisi mengumumkan kajian agensi federal di tengah Badan Pelayanan Umum (General Services Administration) belum mengakui kemenangan Biden. Tim transisi Biden terdiri atas 500 orang di mana setengahnya adalah perempuan. “Sebanyak 40% tim transisi juga merepresentasikan komunitas yang tak terwakili pada pemerintahan federal,” demikian keterangan tim transisi Biden. Komunitas tersebut seperti kelompok disabilitas dan kelompok terpinggirkan. (Baca juga: Tetap Jaga berat Badan Selama Pandemi)
Menurut Ted Kaufman, pemimpin tim transisi Biden-Harris, selama beberapa bulan tim telah membangun komitmen tentang keragaman. “Kita melanjutkan kerja penuh menjelang pelantikan, tim kita merefleksikan Amerika, dan kita akan mengembangkan dan mengimplementasikan visi kebijakan untuk menghadapi tantang terberat AS,” ujarnya, dilansir CNN.
Sebelumnya, dilansir Reuters, Trump berencana menyerang situs nuklir Iran, tetapi upaya itu ditolak keras. Biden sendiri menolak jalan kekerasan. Sama seperti Barack Obama, dia kemungkinan akan mengambil langkah damai dan diskusi dalam mengatasi isu nuklir Iran, termasuk memulihkan traktat.
Meski mengakui kekalahan dari Biden , Trump masih sabar menunggu hasil penyelidikan gugatannya atas tuduhan kecurangan selama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2020. Dia berharap gugatan itu dapat lolos dan berhasil membalikkan kekalahannya. Hakim Matthew Brann juga siap mendengar gugatannya. (Baca juga: Minyak Sawit Topang Ekspor Indonesia Sebesar 15 Persen)
Tim sukses Trump menuduh para pencoblos dan pendukung Trump ditolak atau suara mereka tidak dihitung karena terjadi kesalahan teknis. Namun, tiga pengacara Trump membatalkan gugatan setelah firma hukum terkemuka di AS Porter Wright Morris dan Arthur mundur terlebih dahulu.
Sejauh ini, sebagian besar gugatan Trump di beberapa negara bagian batal atau gagal, termasuk di wilayah kunci seperti Wisconsin. Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga menyatakan Trump sedikitnya perlu membiayai sendiri penghitungan ulang suara senilai USD7,9 juta untuk Wisconsin saja.
Trump saat ini hanya mengungkapkan kemarahan dan kejengkelan di media sosial (medsos). Beberapa orang, termasuk tokoh Partai Republik, memintanya untuk mengakhiri upaya hukum dan menerima kekalahan dengan lapang dada. Tim Biden juga menuntut proses transisi yang mulus dan mudah. (Lihat videonya: Bonsai Kelapa, Varian Bonsai yang Bernilai Tinggi)
Biden mendesak Kongres untuk meloloskan paket bantuan Covid-19 agar segera disalurkan kepada masyarakat yang rentan terkena dampak. Dia juga meminta gubernur di setiap daerah untuk menghitung kasus Covid-19 secara akurat dan mendistribusikan vaksin secara merata. (Muh Shamil)
Menurut Ted Kaufman, pemimpin tim transisi Biden-Harris, selama beberapa bulan tim telah membangun komitmen tentang keragaman. “Kita melanjutkan kerja penuh menjelang pelantikan, tim kita merefleksikan Amerika, dan kita akan mengembangkan dan mengimplementasikan visi kebijakan untuk menghadapi tantang terberat AS,” ujarnya, dilansir CNN.
Sebelumnya, dilansir Reuters, Trump berencana menyerang situs nuklir Iran, tetapi upaya itu ditolak keras. Biden sendiri menolak jalan kekerasan. Sama seperti Barack Obama, dia kemungkinan akan mengambil langkah damai dan diskusi dalam mengatasi isu nuklir Iran, termasuk memulihkan traktat.
Meski mengakui kekalahan dari Biden , Trump masih sabar menunggu hasil penyelidikan gugatannya atas tuduhan kecurangan selama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2020. Dia berharap gugatan itu dapat lolos dan berhasil membalikkan kekalahannya. Hakim Matthew Brann juga siap mendengar gugatannya. (Baca juga: Minyak Sawit Topang Ekspor Indonesia Sebesar 15 Persen)
Tim sukses Trump menuduh para pencoblos dan pendukung Trump ditolak atau suara mereka tidak dihitung karena terjadi kesalahan teknis. Namun, tiga pengacara Trump membatalkan gugatan setelah firma hukum terkemuka di AS Porter Wright Morris dan Arthur mundur terlebih dahulu.
Sejauh ini, sebagian besar gugatan Trump di beberapa negara bagian batal atau gagal, termasuk di wilayah kunci seperti Wisconsin. Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga menyatakan Trump sedikitnya perlu membiayai sendiri penghitungan ulang suara senilai USD7,9 juta untuk Wisconsin saja.
Trump saat ini hanya mengungkapkan kemarahan dan kejengkelan di media sosial (medsos). Beberapa orang, termasuk tokoh Partai Republik, memintanya untuk mengakhiri upaya hukum dan menerima kekalahan dengan lapang dada. Tim Biden juga menuntut proses transisi yang mulus dan mudah. (Lihat videonya: Bonsai Kelapa, Varian Bonsai yang Bernilai Tinggi)
Biden mendesak Kongres untuk meloloskan paket bantuan Covid-19 agar segera disalurkan kepada masyarakat yang rentan terkena dampak. Dia juga meminta gubernur di setiap daerah untuk menghitung kasus Covid-19 secara akurat dan mendistribusikan vaksin secara merata. (Muh Shamil)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda