Trump Didesak Pecat Bos CIA atas Tuduhan Biarkan Kecurangan Pilpres AS

Selasa, 17 November 2020 - 06:12 WIB
Sementara itu, pihak Dominion, dalam pernyataan yang diterbitkan di situsnya secara tegas menyangkal pernyataan palsu tentang masalah peralihan suara dengan sistem pemungutan suara tersebut.

Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur Departemen Keamanan Dalam Negeri AS juga mendukung pernyataan Dominion. "Tidak ada bukti bahwa sistem pemungutan suara menghapus atau menghilangkan suara, mengubah suara, atau dengan cara apa pun dikompromikan," kata badan tersebut.

Sebelumnya, pengacara tim kampanye Trump; Jay Sekulow; menuntut penghitungan ulang di setiap negara bagian yang menggunakan perangkat lunak Dominion yang dia klaim salah memberikan 6.000 suara kepada calon presiden Partai Demokrat di satu wilayah Michigan selama pemilihan.

"Jika 30 negara bagian telah menggunakan perangkat lunak yang terbukti ada kesalahan 6.000 suara di satu wilayah pemungutan suara...pengacara harus...menuntut penghitungan ulang manual. Proses pengadilan pasca-pemilu penting untuk melindungi integritas proses pemilu, kata presiden, dan terus terang melindungi konstitusi," kata Sekulow.

Trump telah berulang kali menuduh Dominion Voting Systems Corporation bertanggung jawab atas perangkat lunak mesin penghitungan suara yang keliru "membalik" suara ke Demokrat.

Dia juga menyatakan bahwa "gangguan" pada mesin pemungutan suara yang dilaporkan di beberapa tempat pemungutan suara pada Hari Pemilihan adalah bukti dari Partai Demokrat yang mencoba untuk "mencuri" suara darinya selama penghitungan suara di negara bagian utama.

Presiden menolak untuk mengakui kemenangan Biden, yang sebelumnya menyatakan dirinya sebagai presiden terpilih dan saat ini terlibat dalam pembentukan tim transisi, meskipun penghitungan resmi belum diumumkan.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More