Operasi Senyap Israel di Iran Dilakukan Agen Mossad

Sabtu, 14 November 2020 - 11:50 WIB
Menurut laporan Reuters, Sabtu (14/11/2020), al-Masri berusia sekitar 58 tahun dan termasuk di antara barisan berikutnya yang akan memimpin al-Qaeda.

Poster buron FBI untuk al-Masri menyatakan bahwa pria itu memiliki banyak nama alias. Dia melarikan diri dari Kenya pada 6 Agustus 1998, ke Pakistan, hanya sehari sebelum serangan mematikan itu.

FBI memperingatkan bahwa al-Masri harus dianggap bersenjata dan berbahaya. Masih menurut New York Times, pejabat intelijen AS mengatakan bahwa al-Masri berada di "tahanan" Iran sejak 2003.

Para pejabat mengatakan dia hidup bebas di daerah Teheran setidaknya sejak 2015.

Pada 7 Agustus, dia dilaporkan sedang dalam perjalanan pulang dengan putrinya ketika dia dan putrinya—janda putra Osama bin Laden, Hamza bin Laden,—tewas.

Kematian al-Masri terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat selama musim panas.

Beberapa ahli terorisme mengatakan bahwa mungkin Iran mengizinkan pejabat al-Qaeda untuk tinggal di Teheran akan memastikan kelompok tersebut tidak akan menjadi tuan rumah operasi di negara tersebut.

Beberapa ahli kontraterorisme Amerika telah menyatakan bahwa Iran mungkin mengizinkan para ekstremis untuk tinggal di negara itu untuk menjalankan operasi melawan AS.

Al-Qaeda di bawah pimpinan Osama bin Laden dituduh mendalangi serangan 11 September 2001 atau 9/11 yang menewaskan sekitar 3.000 orang segera setelah serangan tersebut.

Sebuah laporan kontraterroisme PBB baru-baru ini mengatakan kelompok itu tetap aktif dan tangguh.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More