WHO: Vaksin Covid-19 Mungkin Baru Ditemukan Akhir 2021
Minggu, 10 Mei 2020 - 12:48 WIB
JENEWA - Perlombaan untuk mengembangkan vaksin yang akan mengakhiri pandemi Covid-19 semakin cepat ketika beberapa perusahaan telah melakukan uji klinis. Tetapi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa kecil kemungkinan vaksin akan ditemukan sebelum akhir tahun 2021.
Pengembangan dan distribusi massal vaksin secara luas dipandang sebagai cara yang paling mungkin untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Pemerintah di seluruh dunia telah memompa uang ke dalam penelitian vaksin ketika perusahaan farmasi, bisnis pemula, universitas, dan lembaga penelitian bekerja siang dan malam untuk mengembangkan vaksin.
Tiga dari perusahaan farmasi terbesar Amerika Serikat (AS) yakni Inovio, Moderna, dan Pfizer, telah memulai uji klinis, yang dipandang sebagai tahap pertama pengembangan vaksin. Di Inggris, para peneliti di Universitas Oxford mengatakan mereka berusaha untuk memproduksi vaksin pada musim gugur.
Sementara beberapa mungkin menemukan harapan dalam kenyataan bahwa vaksin telah mencapai tahap uji coba, yang berarti itu sedang diuji pada manusia untuk melihat apakah vaksin itu bekerja, pejabat senior WHO, Dale Fisher memperingatkan bahwa vaksin mungkin baru tersedia pada akhir 2021.
"Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal," kata Fisher, yang merupakan ketua Jaringan Peringatan dan Respons Wabah Global WHO, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (10/5/2020).
"Orang-orang perlu menekan harapan mereka, saya pikir, daripada membabi buta, semoga melakukan apa yang Anda inginkan karena Anda menginginkannya," sambungnya.
Dia menuturkan, ini karena vaksin yang saat ini sedang dalam uji klinis masih berada dalam Fase 1 dari proses pengembangan. Vaksin harus melalui Fase 2 dan 3 uji coba untuk memastikan mereka aman dan dapat diandalkan.
Bahkan ketika vaksin ditemukan cocok, maka itu perlu diproduksi secara massal dan didistribusikan secara massal, suatu proses yang berpotensi memakan waktu yang cukup panjang.
Pengembangan dan distribusi massal vaksin secara luas dipandang sebagai cara yang paling mungkin untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Pemerintah di seluruh dunia telah memompa uang ke dalam penelitian vaksin ketika perusahaan farmasi, bisnis pemula, universitas, dan lembaga penelitian bekerja siang dan malam untuk mengembangkan vaksin.
Tiga dari perusahaan farmasi terbesar Amerika Serikat (AS) yakni Inovio, Moderna, dan Pfizer, telah memulai uji klinis, yang dipandang sebagai tahap pertama pengembangan vaksin. Di Inggris, para peneliti di Universitas Oxford mengatakan mereka berusaha untuk memproduksi vaksin pada musim gugur.
Sementara beberapa mungkin menemukan harapan dalam kenyataan bahwa vaksin telah mencapai tahap uji coba, yang berarti itu sedang diuji pada manusia untuk melihat apakah vaksin itu bekerja, pejabat senior WHO, Dale Fisher memperingatkan bahwa vaksin mungkin baru tersedia pada akhir 2021.
"Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal," kata Fisher, yang merupakan ketua Jaringan Peringatan dan Respons Wabah Global WHO, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (10/5/2020).
"Orang-orang perlu menekan harapan mereka, saya pikir, daripada membabi buta, semoga melakukan apa yang Anda inginkan karena Anda menginginkannya," sambungnya.
Dia menuturkan, ini karena vaksin yang saat ini sedang dalam uji klinis masih berada dalam Fase 1 dari proses pengembangan. Vaksin harus melalui Fase 2 dan 3 uji coba untuk memastikan mereka aman dan dapat diandalkan.
Bahkan ketika vaksin ditemukan cocok, maka itu perlu diproduksi secara massal dan didistribusikan secara massal, suatu proses yang berpotensi memakan waktu yang cukup panjang.
(esn)
tulis komentar anda