Badai Vamco Terjang Filipina, Lumpuhkan Sebagian Manila
Kamis, 12 November 2020 - 13:20 WIB
MANILA - Badai Vamco menerjang pulau Luzon, Filipina , pada Kamis (12/11), menewaskan satu orang dan melumpuhkan sebagian ibu kota Manila.
Beberapa warga menunggu penyelamatan dengan perahu karena banjir. Vamco menjadi badai ke-21 yang menerjang Filipina tahun ini. Negara itu telah diterjang badai Goni yang menjadi badai paling kuat di dunia tahun ini. Goni menewaskan 25 orang dan menghancurkan ribuan rumah pada awal November.
Badai terbaru menyebabkan tiga orang hilang di satu provinsi pesisir. Saat ini Filipina masih bergulat dengan gelombang infeksi COVID-19 dan ekonomi yang terpukul.
Di pinggiran kota di timur Manila, warga berlindung di atas rumah mereka yang terendam banjir. (Lihat Foto: Ngeri, Topan Vamco di Filipina Bawa Angin Berkecepatan 125 Kilometer Per Jam)
“Hanya beberapa langkah tersisa di lantai ketiga dan kami belum melihat penyelamat,” ujar Carla Mhaye Suico, penduduk Kota Pasig, kepada radio DZBB. (Lihat Infografis: 4 Hal Ini Bisa Dilakukan Trump Setelah Lengser Presiden)
Dia berlindung di atap rumah bersama 15 anggota keluarga dan tetangga. (Lihat Video: Ledakan Terjadi di Pemakaman Kota Jeddah, 2 Orang Terluka)
Arlyn Rodriguez, warga Kota Marikina, mengatakan dia sedang menunggu penyelamatan bersama 20 orang lainnya yang kebanyakan anak-anak dan orang tua.
Walikota Marikina Marcelino Teodoro mengatakan 40.000 rumah telah terendam seluruhnya atau sebagian di daerah tersebut.
Di beberapa bagian Manila, orang-orang melintasi banjir setinggi pinggang, membawa barang berharga dan hewan peliharaan. Petugas penyelamat tampak mengangkut warga dengan perahu.
Penerbangan dan angkutan massal di Manila dihentikan sementara penjaga pantai menghentikan operasi pelabuhan. Pekerjaan pemerintah ditangguhkan dan pasar keuangan ditutup.
Vamco kini melemah, dengan kecepatan angin 130 kilometer per jam dan hembusan hingga 215 kilometer per jam saat bergerak melintasi Luzon, pulau yang dihuni setengah dari 108 juta penduduk Filipina.
Vamco diperkirakan menuju Vietnam. Banjir dan tanah longsor selama sebulan terakhir telah menewaskan sedikitnya 160 orang di Vietnam tengah, menyebabkan puluhan orang hilang dan merusak 390.000 rumah.
Beberapa warga menunggu penyelamatan dengan perahu karena banjir. Vamco menjadi badai ke-21 yang menerjang Filipina tahun ini. Negara itu telah diterjang badai Goni yang menjadi badai paling kuat di dunia tahun ini. Goni menewaskan 25 orang dan menghancurkan ribuan rumah pada awal November.
Badai terbaru menyebabkan tiga orang hilang di satu provinsi pesisir. Saat ini Filipina masih bergulat dengan gelombang infeksi COVID-19 dan ekonomi yang terpukul.
Di pinggiran kota di timur Manila, warga berlindung di atas rumah mereka yang terendam banjir. (Lihat Foto: Ngeri, Topan Vamco di Filipina Bawa Angin Berkecepatan 125 Kilometer Per Jam)
“Hanya beberapa langkah tersisa di lantai ketiga dan kami belum melihat penyelamat,” ujar Carla Mhaye Suico, penduduk Kota Pasig, kepada radio DZBB. (Lihat Infografis: 4 Hal Ini Bisa Dilakukan Trump Setelah Lengser Presiden)
Dia berlindung di atap rumah bersama 15 anggota keluarga dan tetangga. (Lihat Video: Ledakan Terjadi di Pemakaman Kota Jeddah, 2 Orang Terluka)
Arlyn Rodriguez, warga Kota Marikina, mengatakan dia sedang menunggu penyelamatan bersama 20 orang lainnya yang kebanyakan anak-anak dan orang tua.
Walikota Marikina Marcelino Teodoro mengatakan 40.000 rumah telah terendam seluruhnya atau sebagian di daerah tersebut.
Di beberapa bagian Manila, orang-orang melintasi banjir setinggi pinggang, membawa barang berharga dan hewan peliharaan. Petugas penyelamat tampak mengangkut warga dengan perahu.
Penerbangan dan angkutan massal di Manila dihentikan sementara penjaga pantai menghentikan operasi pelabuhan. Pekerjaan pemerintah ditangguhkan dan pasar keuangan ditutup.
Vamco kini melemah, dengan kecepatan angin 130 kilometer per jam dan hembusan hingga 215 kilometer per jam saat bergerak melintasi Luzon, pulau yang dihuni setengah dari 108 juta penduduk Filipina.
Vamco diperkirakan menuju Vietnam. Banjir dan tanah longsor selama sebulan terakhir telah menewaskan sedikitnya 160 orang di Vietnam tengah, menyebabkan puluhan orang hilang dan merusak 390.000 rumah.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda