Perdana Menteri Bahrain Meninggal Dunia
Rabu, 11 November 2020 - 16:30 WIB
MANAMAH - Perdana Menteri Bahrain , Pangeran Khalifa bin Salman Al Khalifa , meninggal dunia pada Rabu (11/11/2020) pagi pada usia 84 tahun. Kabar kematiannya diumumkan langsung pihak istana kerajaan Bahrain melalui akun Twitternya.
"Istana Kerajaan berduka atas Yang Mulia ... yang meninggal pagi ini di Rumah Sakit Klinik Mayo di Amerika Serikat," kata kantor berita negara Bahrain seperti dikutip dari Deutsche Welle.
Laporan itu menambahkan bahwa upacara pemakaman akan dilakukan setelah pemulangan jenazahnya. Raja Bahrain telah memerintahkan hari berkabung nasional selama seminggu dan mengibarkan bendera setengah tiang. Pekerjaan di departemen pemerintah juga akan ditangguhkan selama tiga hari mulai Kamis esok.(Baca juga: ISIS Serukan Serang Saudi atas Normalisasi Israel dengan UEA-Bahrain )
Pangeran Khalifa adalah salah satu kepala pemerintahan terlama di dunia. Dia telah menjabat sebagai perdana menteri selama hampir 50 tahun, setelah itu setelah Bahrain memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1971.
Pemerintahannya sangat diuji oleh protes Musim Semi Arab pada tahun 2011 yang menuntut penggulingannya atas tuduhan korupsi yang sudah berlangsung lama.(Baca juga: Tanpa Dihadiri Raja, Bahrain dan Israel Resmikan Hubungan Diplomatik
"Istana Kerajaan berduka atas Yang Mulia ... yang meninggal pagi ini di Rumah Sakit Klinik Mayo di Amerika Serikat," kata kantor berita negara Bahrain seperti dikutip dari Deutsche Welle.
Laporan itu menambahkan bahwa upacara pemakaman akan dilakukan setelah pemulangan jenazahnya. Raja Bahrain telah memerintahkan hari berkabung nasional selama seminggu dan mengibarkan bendera setengah tiang. Pekerjaan di departemen pemerintah juga akan ditangguhkan selama tiga hari mulai Kamis esok.(Baca juga: ISIS Serukan Serang Saudi atas Normalisasi Israel dengan UEA-Bahrain )
Pangeran Khalifa adalah salah satu kepala pemerintahan terlama di dunia. Dia telah menjabat sebagai perdana menteri selama hampir 50 tahun, setelah itu setelah Bahrain memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1971.
Pemerintahannya sangat diuji oleh protes Musim Semi Arab pada tahun 2011 yang menuntut penggulingannya atas tuduhan korupsi yang sudah berlangsung lama.(Baca juga: Tanpa Dihadiri Raja, Bahrain dan Israel Resmikan Hubungan Diplomatik
(ber)
tulis komentar anda