Filipina Dihantam Topan untuk Ketiga Kalinya, Ribuan Orang Mengungsi
Rabu, 11 November 2020 - 14:42 WIB
MANILA - Ribuan orang dievakuasi dari rumah mereka di Filipina yang dilanda badai pada hari Rabu (11/11/2020), ketika topan ketiga dalam beberapa minggu terakhir melanda negara itu.
Topan Vamco diperkirakan akan menghantam Pulau Catanduanes - yang dihancurkan oleh Topan Goni kurang dari dua minggu lalu - sebelum mendarat di pulau terpadat Filipina Luzon pada Rabu malam atau Kamis pagi.
Angin yang merusak dan hujan lebat diperkirakan terjadi di beberapa bagian tengah dan selatan Luzon, bunyi ramalan cuaca negara itu. Angin Topan Vamco bisa mencapai intensitas puncak 130-155 kilometer (80-95 mil) per jam sebelum mendarat.
"Sekitar 50.000 orang yang tinggal di jalur topan akan diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka," kata juru bicara Pertahanan Sipil regional Gremil Alexis Naz seperti dikutip dariFrance24.
Wilayah Bicol, yang akan dilintasi Topan Vamco saat menuju Manila, masih belum pulih dari topan mematikan Molave dan Goni yang menewaskan puluhan orang dan menyebabkan ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal.
Sebagian wilayah tetap tanpa listrik dan hanya dengan layanan telekomunikasi yang terbatas atau tidak ada sama sekali setelah Topan Goni - topan paling kuat tahun ini - merobohkan saluran listrik, menghancurkan rumah dan membanjiri jalan.(Baca juga: Badai Terbesar di Dunia Tahun Ini Segera Terjang Filipina )
Evakuasi pre-emptive sekitar 400.000 orang dianggap telah menyelamatkan banyak nyawa.
Upaya evakuasi di Catanduanes menjadi rumit kali ini, setelah Topan Goni menghancurkan beberapa tempat perlindungan darurat.
"Sepertinya kami sedang dalam pemulihan satu persen dan kemudian ... Ulysses (nama Filipina untuk Vamco) akan datang," kata Gubernur Catanduanes Joseph Cua kepada penyiar lokal ABS-CBN.
"Saya berharap orang-orang tidak akan pernah bosan membantu kami," imbuhnya.
Topan itu diperkirakan akan menurunkan hujan lebat di Manila dan provinsi-provinsi terdekat saat menyapu seluruh negara yang sudah basah kuyup itu.
Dinas cuaca juga memperingatkan banjir, tanah longsor dan badai yang melonjak beberapa meter di sepanjang pantai timur dan di ibu kota.
Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang biasanya memusnahkan panen, rumah, dan infrastruktur, membuat jutaan orang tetap miskin.(Baca juga: Badai Goni Berlalu, Filipina Bersiap Dihantam Badai Atsani )
Topan Vamco diperkirakan akan menghantam Pulau Catanduanes - yang dihancurkan oleh Topan Goni kurang dari dua minggu lalu - sebelum mendarat di pulau terpadat Filipina Luzon pada Rabu malam atau Kamis pagi.
Angin yang merusak dan hujan lebat diperkirakan terjadi di beberapa bagian tengah dan selatan Luzon, bunyi ramalan cuaca negara itu. Angin Topan Vamco bisa mencapai intensitas puncak 130-155 kilometer (80-95 mil) per jam sebelum mendarat.
"Sekitar 50.000 orang yang tinggal di jalur topan akan diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka," kata juru bicara Pertahanan Sipil regional Gremil Alexis Naz seperti dikutip dariFrance24.
Wilayah Bicol, yang akan dilintasi Topan Vamco saat menuju Manila, masih belum pulih dari topan mematikan Molave dan Goni yang menewaskan puluhan orang dan menyebabkan ribuan keluarga kehilangan tempat tinggal.
Sebagian wilayah tetap tanpa listrik dan hanya dengan layanan telekomunikasi yang terbatas atau tidak ada sama sekali setelah Topan Goni - topan paling kuat tahun ini - merobohkan saluran listrik, menghancurkan rumah dan membanjiri jalan.(Baca juga: Badai Terbesar di Dunia Tahun Ini Segera Terjang Filipina )
Evakuasi pre-emptive sekitar 400.000 orang dianggap telah menyelamatkan banyak nyawa.
Upaya evakuasi di Catanduanes menjadi rumit kali ini, setelah Topan Goni menghancurkan beberapa tempat perlindungan darurat.
"Sepertinya kami sedang dalam pemulihan satu persen dan kemudian ... Ulysses (nama Filipina untuk Vamco) akan datang," kata Gubernur Catanduanes Joseph Cua kepada penyiar lokal ABS-CBN.
"Saya berharap orang-orang tidak akan pernah bosan membantu kami," imbuhnya.
Topan itu diperkirakan akan menurunkan hujan lebat di Manila dan provinsi-provinsi terdekat saat menyapu seluruh negara yang sudah basah kuyup itu.
Dinas cuaca juga memperingatkan banjir, tanah longsor dan badai yang melonjak beberapa meter di sepanjang pantai timur dan di ibu kota.
Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang biasanya memusnahkan panen, rumah, dan infrastruktur, membuat jutaan orang tetap miskin.(Baca juga: Badai Goni Berlalu, Filipina Bersiap Dihantam Badai Atsani )
(ber)
Lihat Juga :
tulis komentar anda