Azerbaijan Tembak Jatuh Helikopter Militer Rusia, 2 Tentara Tewas
Rabu, 11 November 2020 - 00:01 WIB
Namun Moskow sebagian besar hanya diam ketika pasukan Azerbaijan bergerak melalui daerah kantong pegunungan, mengklaim telah merebut kota puncak gunung Shusha dan mendekati kota terbesar di kawasan itu, Stepanakert.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengecilkan kemungkinan intervensi militer, mendesak kedua belah pihak untuk mengakhiri permusuhan. Namun, Moskow tidak mendukung penyelesaian paksa krisis tersebut.
Azerbaijan pada hari Senin merilis bukti pertamanya bahwa mereka telah merebut kota Shusha (disebut Shushi dalam bahasa Armenia), termasuk video pendek yang menunjukkan pasukan Azerbaijan mengibarkan bendera di atas pemerintah kota.
Seorang pejabat di pemerintahan Nagorno-Karabakh mengonfirmasi bahwa mereka telah kehilangan kendali atas Shusha pada hari Senin dan memperingatkan bahwa serangan Azerbaijan sudah dekat dengan Stepanakert.
"Shushi sepenuhnya berada di luar kendali kami," kata Vahram Poghosyan, juru bicara administrasi Nagorno-Karabakh, yang menuliskannya di Facebook pada hari Senin. Poghosyan tidak segera menanggapi permintaan komentar, tetapi dia mengonfirmasi pernyataannya kepada Reuters dan media lokal Armenia, Selasa (10/11/2020).
Namun, pejabat lokal dan Armenia lainnya membantah bahwa Shusha telah diambil alih Azerbaijan. Dalam sebuah pernyataan pada Senin malam, Perdana Menteri Nikol Pashinyan mengatakan bahwa pertempuran untuk kota Shushi terus berlanjut.
"Tentara dan milisi pertahanan (Nagorno-Karabakh) berdiri kokoh di tanah asal mereka, dan kami akan terus berperang melawan musuh sampai akhir," katanya.
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengecilkan kemungkinan intervensi militer, mendesak kedua belah pihak untuk mengakhiri permusuhan. Namun, Moskow tidak mendukung penyelesaian paksa krisis tersebut.
Azerbaijan pada hari Senin merilis bukti pertamanya bahwa mereka telah merebut kota Shusha (disebut Shushi dalam bahasa Armenia), termasuk video pendek yang menunjukkan pasukan Azerbaijan mengibarkan bendera di atas pemerintah kota.
Seorang pejabat di pemerintahan Nagorno-Karabakh mengonfirmasi bahwa mereka telah kehilangan kendali atas Shusha pada hari Senin dan memperingatkan bahwa serangan Azerbaijan sudah dekat dengan Stepanakert.
"Shushi sepenuhnya berada di luar kendali kami," kata Vahram Poghosyan, juru bicara administrasi Nagorno-Karabakh, yang menuliskannya di Facebook pada hari Senin. Poghosyan tidak segera menanggapi permintaan komentar, tetapi dia mengonfirmasi pernyataannya kepada Reuters dan media lokal Armenia, Selasa (10/11/2020).
Namun, pejabat lokal dan Armenia lainnya membantah bahwa Shusha telah diambil alih Azerbaijan. Dalam sebuah pernyataan pada Senin malam, Perdana Menteri Nikol Pashinyan mengatakan bahwa pertempuran untuk kota Shushi terus berlanjut.
"Tentara dan milisi pertahanan (Nagorno-Karabakh) berdiri kokoh di tanah asal mereka, dan kami akan terus berperang melawan musuh sampai akhir," katanya.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda