Venezuela Jerat Dua Rambo AS dengan Dakwaan Terorisme dan Konspirasi
Sabtu, 09 Mei 2020 - 08:37 WIB
CARACAS - Venezuela mendahwa dua mantan tentara Amerika Serikat (AS) melakukan terorisme dan konspirasi karena diduga ikut ambil bagian dalam upaya menggulingkan Presiden Nicolas Maduro yang gagal.
Luke Alexander Denman (34) dan Airan Berry (41) adalah dua di antara 17 orang yang ditangkap oleh militer Venezuela, yang mengatakan mereka telah menggagalkan upaya percobaan pembunuhan oleh tentara bayaran pada Minggu dini hari. Delapan penyerang dilaporkan tewas dalam insiden itu.
"Mereka didakwa terorisme, konspirasi, perdagangan gelap senjata perang dan asosiasi (kriminal), dan bisa menghadapi hukuman 25-30 tahun penjara," kata Jaksa Agung Venezuela, Tarek William Saab, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (9/5/2020).
Saab mengatakan Venezuela telah meminta surat perintah penangkapan internasional untuk menangkap mantan petugas medis Angkatan Darat AS Jordan Goudreau, yang diduga mengorganisasi dan melatih pasukan tentara bayaran tersebut.
Saab juga mengatakan bahwa warga Venezuela yang terlibat akan diadili karena melakukan konspirasi dengan pemerintah asing.
Saab juga mengatakan pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido berada di belakang misi itu. Guaido selama ini didukung oleh AS dan lebih dari 50 negara untuk menentang otoritas Maduro.
Saab menuduh Guaido menandatangani kontrak USD212 juta dengan "tentara bayaran sewaan" menggunakan dana yang disita AS dari perusahaan minyak negara, PDVSA.
Pada hari Jumat, Jaksa Agung mengatakan surat perintah penangkapan juga telah dikeluarkan untuk warga Venezuela yang berbasis di AS, Juan Jose Rendon dan Sergio Vergara.
Rendon adalah penasihat Guaido yang dalam sebuah wawancara dengan CNN mengakui bahwa ia telah menandatangani kontrak dengan Silvercorp USA, sebuah perusahaan keamanan swasta yang didirikan oleh Goudreau. ( )
Luke Alexander Denman (34) dan Airan Berry (41) adalah dua di antara 17 orang yang ditangkap oleh militer Venezuela, yang mengatakan mereka telah menggagalkan upaya percobaan pembunuhan oleh tentara bayaran pada Minggu dini hari. Delapan penyerang dilaporkan tewas dalam insiden itu.
"Mereka didakwa terorisme, konspirasi, perdagangan gelap senjata perang dan asosiasi (kriminal), dan bisa menghadapi hukuman 25-30 tahun penjara," kata Jaksa Agung Venezuela, Tarek William Saab, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (9/5/2020).
Saab mengatakan Venezuela telah meminta surat perintah penangkapan internasional untuk menangkap mantan petugas medis Angkatan Darat AS Jordan Goudreau, yang diduga mengorganisasi dan melatih pasukan tentara bayaran tersebut.
Saab juga mengatakan bahwa warga Venezuela yang terlibat akan diadili karena melakukan konspirasi dengan pemerintah asing.
Saab juga mengatakan pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido berada di belakang misi itu. Guaido selama ini didukung oleh AS dan lebih dari 50 negara untuk menentang otoritas Maduro.
Saab menuduh Guaido menandatangani kontrak USD212 juta dengan "tentara bayaran sewaan" menggunakan dana yang disita AS dari perusahaan minyak negara, PDVSA.
Pada hari Jumat, Jaksa Agung mengatakan surat perintah penangkapan juga telah dikeluarkan untuk warga Venezuela yang berbasis di AS, Juan Jose Rendon dan Sergio Vergara.
Rendon adalah penasihat Guaido yang dalam sebuah wawancara dengan CNN mengakui bahwa ia telah menandatangani kontrak dengan Silvercorp USA, sebuah perusahaan keamanan swasta yang didirikan oleh Goudreau. ( )
Lihat Juga :
tulis komentar anda