Gulingkan Maduro, Oposisi Venezuela Minta Bantuan Perusahaan Keamanan AS

Jum'at, 08 Mei 2020 - 11:05 WIB
loading...
Gulingkan Maduro, Oposisi...
Oposisi Venezeula melakukan kesepakatan dengan perusahaan keamanan AS untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro. Foto/CGTN
A A A
WASHINGTON - Anggota oposisi Venezuela melakukan negosiasi kesepakatan senilai USD213 juta dengan perusahaan keamanan kecil di Florida untuk menyerbu negara itu dan menggulingkan Presiden Nicolas Maduro. Hal itu termuat dalam sebuah dokumen yang diterbitkan oleh Washington Post.

Rencana yang dijelaskan dalam dokumen setebal 42 halaman ini mengungkapkan detail taktis yang sangat terperinci, mulai dari ranjau darat yang akan digunakan dan perlengkapan kerusuhan yang akan digunakan. Namun dokumen tersebut tidak memberikan penjelasan bagaimana sekelompok kecil pasukan komando dapat mengalahkan ratusan ribu pasukan keamanan yang tetap setia kepada Partai Sosialis yang berkuasa.

Dokumen yang diterbitkan oleh Washington Post mengatakan: "Grup Penyedia Layanan akan memberi saran dan membantu Grup Mitra dalam Perencanaan dan pelaksanaan dan operasi untuk menangkap/menahan/menyingkirkan Nicolas Maduro (selanjutnya disebut" Tujuan Utama"), menyingkirkan Rezim saat ini, dan mengukuhkan Presiden Venezuela yang diakui Juan Guaido," seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/5/2020).

Reuters tidak dapat segera mengkonfirmasi keaslian dokumen yang Washington Post katakan telah diberikan oleh pejabat oposisi Venezuela.

Dokumen tersebut memberikan pukulan terhadap kredibilitas pemimpin oposisi Juan Guaido, yang dengan keras membantah memiliki kaitan dengan Silvercorp atau terlibat dalam upaya untuk melengserkan Maduro secara paksa.

Guaido, presiden Majelis Nasional atau parlemen Venezuela yang dikontrol oposisi, berpendapat bahwa Maduro merebut kekuasaan setelah mencurangi pemilu 2018. Guaido diakui oleh banyak negara sebagai pemimpin sah Venezuela.

Tim pers Guaido tidak menanggapi permintaan komentar.

Penasihat Guaido yang tanda tangannya diduga ada di dokumen itu, Juan Rendon, dalam sebuah wawancara telepon mengatakan bahwa dirinyalah yang melakukan negosiasi perjanjian itu dan telah menghentikan negosiasi pada bulan November. Namun kepala eksekutif Silvercorp, Jordan Goudreau, tetap melanjutkan rencana itu.

"Dia bergerak sendiri," kata Rendon.

Reuters tidak dapat memperoleh komentar dari Goudreau, yang secara terbuka menggambarkan memimpin operasi.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Sandera Israel-Amerika Edan Alexander
Keluarga Kerajaan Qatar...
Keluarga Kerajaan Qatar Akan Memberi Trump Pesawat Supermewah Bak Istana Terbang
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
AS dan China Melunak,...
AS dan China Melunak, Tarif Impor Kendaraan Diprediksi Bakal Turun
Netanyahu Tolak Gencatan...
Netanyahu Tolak Gencatan Senjata, meski Hamas Bakal Bebaskan Sandera AS-Israel
Dapat Hadiah Pesawat...
Dapat Hadiah Pesawat Boeing 747-8 dari Qatar, Trump: Gratis!
Rekomendasi
IPW Nilai Pengerahan...
IPW Nilai Pengerahan TNI di Kejaksaan Perlu Ditinjau Ulang
13 Orang Tewas Akibat...
13 Orang Tewas Akibat Ledakan Amunisi, Kapuspen TNI: SOP Pemusnahan Akan Dievaluasi
Longsor Terjang Samarinda,...
Longsor Terjang Samarinda, 2 Orang Tewas dan 2 Masih Pencarian
Berita Terkini
Mau Jadi Pemimpin AI...
Mau Jadi Pemimpin AI secara Global, MBS Luncurkan HUMAIN
India Tuding Pakistan...
India Tuding Pakistan Alami Kebuntuan Militer, Berikut 5 Alasannya
6 Dampak Pembubaran...
6 Dampak Pembubaran Kelompok Pemberontak Kurdi PKK, Salah Satunya Fokus Gerakan Politik
Militer Pakistan Bantah...
Militer Pakistan Bantah Tangkap Pilot India
Polandia Tutup Konsulat...
Polandia Tutup Konsulat Rusia, Kremlin Umbar Ancaman kepada NATO
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya,...
Tak Pernah Terjadi Sebelumnya, China Mampu Tundukkan AS
Infografis
Bill Gates Sumbang Rp2,6...
Bill Gates Sumbang Rp2,6 Triliun tapi Minta Uji Vaksin di Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved