Trump Menang di Kentucky dan Indiana, Biden di Vermont
Rabu, 04 November 2020 - 07:50 WIB
WASHINGTON - Beberapa saat setelah pemungutan suara ditutup di Kentucky, AP mendeklarasikan Donald Trump memenangkan delapan suara electoral di sana.
Kemenangan Trump di Kentucky sudah diprediksi sebelumnya.
Tak hanya di Kentucky, Trump juga menang di Indiana menurut laporan Reuters. Di Indiana, Trump meraih 11 suara electoral.
Adapun Joe Biden telah mengamankan kemenangan pertamanya di Vermont yang menyediakan tiga suara electoral. Ini menjadi kemenangan perdananya.
Pesta demokrasi kali ini memang berbeda dari sebelumnya karena selama kampanye rakyat AS mengalami polarisasi yang sangat dalam. (Baca Juga: Jill Biden atau Melania Trump, Siapa Ibu Negara AS Selanjutnya?)
Masker wajah yang dikenakan banyak pemilih dan toko-toko yang ditutup papan di beberapa pusat kota menjadi pengingat dua masalah besar yang membentuk pemilu 2020, yakni COVID-19 dan kerusuhan saat protes mengecam kebrutalan polisi dan rasisme.
Sejumlah kelompok hak-hak sipil mengatakan mereka sedang memantau tanda-tanda tekanan pada pemilih. Lembaga penegak hukum juga waspada terhadap gangguan selama pemungutan suara. Namun ketakutan terburuk mereka tidak terjadi hingga sore hari waktu setempat.
Lihat Juga: Siapa John Ratcliffe? Calon Direktur CIA Pilihan Trump yang Agresif terhadap China dan Iran
Kemenangan Trump di Kentucky sudah diprediksi sebelumnya.
Tak hanya di Kentucky, Trump juga menang di Indiana menurut laporan Reuters. Di Indiana, Trump meraih 11 suara electoral.
Adapun Joe Biden telah mengamankan kemenangan pertamanya di Vermont yang menyediakan tiga suara electoral. Ini menjadi kemenangan perdananya.
Pesta demokrasi kali ini memang berbeda dari sebelumnya karena selama kampanye rakyat AS mengalami polarisasi yang sangat dalam. (Baca Juga: Jill Biden atau Melania Trump, Siapa Ibu Negara AS Selanjutnya?)
Masker wajah yang dikenakan banyak pemilih dan toko-toko yang ditutup papan di beberapa pusat kota menjadi pengingat dua masalah besar yang membentuk pemilu 2020, yakni COVID-19 dan kerusuhan saat protes mengecam kebrutalan polisi dan rasisme.
Sejumlah kelompok hak-hak sipil mengatakan mereka sedang memantau tanda-tanda tekanan pada pemilih. Lembaga penegak hukum juga waspada terhadap gangguan selama pemungutan suara. Namun ketakutan terburuk mereka tidak terjadi hingga sore hari waktu setempat.
Lihat Juga: Siapa John Ratcliffe? Calon Direktur CIA Pilihan Trump yang Agresif terhadap China dan Iran
(sya)
tulis komentar anda