Meski Sering Dicemooh Trump, Banyak Rakyat Nigeria Mencintainya
Selasa, 03 November 2020 - 16:04 WIB
LAGOS - Ratusan pria dan wanita berbaris, mengenakan kaus yang mendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atau gaun merah muda bergambar Yesus.
Mereka berpawai sambil mengibarkan bendera AS , tanda kampanye pemilu presiden Trump, dan beberapa bendera Nigeria.
Namun yang berbeda, pawai itu tidak digelar di AS tapi di Onitsha, kota di Nigeria timur.
Trump selama ini sering meremehkan negara-negara Afrika, menyebut mereka "negara-negara brengsek di sini". Tump juga mengatakan orang Afrika tidak akan pernah meninggalkan Amerika Serikat jika diizinkan masuk. (Baca Juga: Hasil Pemilu Presiden AS akan Diumumkan Lebih Lama?)
Tahun ini, Trump menambahkan Nigeria dan lima negara lain ketika dia memperluas pembatasan visa. (Lihat Infografis: Pakar: Trump Akan Menang Pilpres, Meski Kalah dalam Survei)
Namun jutaan orang di negara terpadat di Afrika itu menyukai presiden AS ke-45 yang bombastis itu. (Lihat Video: Pangeran Williams Diam-diam Pernah Positif Covid-19)
"Presiden Trump, izinkan kami bersorak gembira atas kemenangan Anda," ungkap Rev Daddy Hezekiah dari Living Christ Mission Inc yang mengorganisir pawai 25 Oktober itu, dalam satu rekaman video.
Jajak pendapat Pew Research Center pada Januari menemukan bahwa 58% orang Nigeria percaya pada Trump, posisi itu setelah Israel, Filipina, dan Kenya.
Survei Gallup pada 2020 menunjukkan 56% orang Nigeria menyetujui kepemimpinan AS, dibandingkan 24% untuk warga Eropa.
Di restoran mewah Lagos, potret Trump mengenakan agbada merah bertepi emas, jubah kebesaran yang biasa dikenakan oleh pria Yoruba, tergantung di dinding.
“Pakaian tradisional adalah tanda penghormatan," papar seniman Peter Udoakang yang membuat lukisan itu.
"Saya membuat lukisan ini untuk mendekatkan dia dengan kita," ujar pria berusia 23 tahun itu.
Dia menambahkan bahwa pendekatan "radikal" Trump dalam pemerintahan menarik bagi rakyat Nigeria, yang terbiasa menghadapi ekonomi yang sulit untuk bertahan hidup.
Di jalan Lagos yang sibuk, pengemudi Michael Onyeonoro mengatakan jika Nigeria menemukan pemimpin yang sama seperti Trump, masalah visa AS mungkin tidak masalah.
"Jika kita memiliki orang seperti Trump, Nigeria akan menjadi tempat yang lebih baik untuk tinggal. Tidak perlu pergi ke luar negeri," ujar Onyeonoro.
Mereka berpawai sambil mengibarkan bendera AS , tanda kampanye pemilu presiden Trump, dan beberapa bendera Nigeria.
Namun yang berbeda, pawai itu tidak digelar di AS tapi di Onitsha, kota di Nigeria timur.
Trump selama ini sering meremehkan negara-negara Afrika, menyebut mereka "negara-negara brengsek di sini". Tump juga mengatakan orang Afrika tidak akan pernah meninggalkan Amerika Serikat jika diizinkan masuk. (Baca Juga: Hasil Pemilu Presiden AS akan Diumumkan Lebih Lama?)
Tahun ini, Trump menambahkan Nigeria dan lima negara lain ketika dia memperluas pembatasan visa. (Lihat Infografis: Pakar: Trump Akan Menang Pilpres, Meski Kalah dalam Survei)
Namun jutaan orang di negara terpadat di Afrika itu menyukai presiden AS ke-45 yang bombastis itu. (Lihat Video: Pangeran Williams Diam-diam Pernah Positif Covid-19)
"Presiden Trump, izinkan kami bersorak gembira atas kemenangan Anda," ungkap Rev Daddy Hezekiah dari Living Christ Mission Inc yang mengorganisir pawai 25 Oktober itu, dalam satu rekaman video.
Jajak pendapat Pew Research Center pada Januari menemukan bahwa 58% orang Nigeria percaya pada Trump, posisi itu setelah Israel, Filipina, dan Kenya.
Survei Gallup pada 2020 menunjukkan 56% orang Nigeria menyetujui kepemimpinan AS, dibandingkan 24% untuk warga Eropa.
Di restoran mewah Lagos, potret Trump mengenakan agbada merah bertepi emas, jubah kebesaran yang biasa dikenakan oleh pria Yoruba, tergantung di dinding.
“Pakaian tradisional adalah tanda penghormatan," papar seniman Peter Udoakang yang membuat lukisan itu.
"Saya membuat lukisan ini untuk mendekatkan dia dengan kita," ujar pria berusia 23 tahun itu.
Dia menambahkan bahwa pendekatan "radikal" Trump dalam pemerintahan menarik bagi rakyat Nigeria, yang terbiasa menghadapi ekonomi yang sulit untuk bertahan hidup.
Di jalan Lagos yang sibuk, pengemudi Michael Onyeonoro mengatakan jika Nigeria menemukan pemimpin yang sama seperti Trump, masalah visa AS mungkin tidak masalah.
"Jika kita memiliki orang seperti Trump, Nigeria akan menjadi tempat yang lebih baik untuk tinggal. Tidak perlu pergi ke luar negeri," ujar Onyeonoro.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda