China Tetapkan Roadmap untuk Samai Kekuatan Militer AS pada 2027
Senin, 02 November 2020 - 14:14 WIB
BEIJING - China telah menetapkan roadmap (peta jalan) yang dirancang untuk memodenrnisasi dan meningkatkan militernya agar menyamai kekuatan militer Amerika Serikat (AS) pada 2027. Roadmap itu diselesaikan dalam pertemuan majelis tertinggi selama empat hari.
Majelis tertinggi China dikuasai Partai Komunis China (PKC). Dalam pertemuan empat hari, PKC memutuskan rencana lima tahunnya yang ke-14 untuk Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional dan Tujuan Jangka Panjang hingga Tahun 2035. Tahun 2027 memiliki makna khusus karena menandai seratus tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Media PKC, Global Times, yang mengutip analis China mengatakan niat partai untuk memperkuat kekuatan militernya akan memenuhi kebutuhan negara untuk pertahanan masa depan. (Baca: Media China Sentil Indonesia karena Menentang Klaim China di Laut China Selatan )
Presiden China Xi Jinping memimpin majelis yang menetapkan peta jalan untuk 15 tahun ke depan. Keputusan jangka panjang itu menciptakan spekulasi tentang berapa lama Xi bisa berkuasa.
Pemimpin PKC saat ini memegang peran Sekretaris Jenderal PKC dan kepala militer, serta presiden dengan hak seumur hidup.
Pada 2018, konstitusi diubah untuk menghilangkan batasan masa jabatan. Xi saat ini sedang dalam masa jabatan keduanya sebagai presiden, dengan tanggal berakhirnya posisi tersebut pada tahun 2022. (Baca: Partai Komunis China Nyatakan Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS )
Tentang tujuan seratus tahun PKC untuk memperkuat PLA, Sunfei Wu, wakil kepala lembaga think tank Hong Kong Tianda Institute, mengatakan: “Pada dasarnya, targetnya adalah membangun kemampuan PLA untuk menyamai tentara AS pada tahun 2027, sehingga secara efektif dapat mencegah campur tangan oleh Angkatan Darat AS di sekitar Selat Taiwan."
Rencana itu muncul hanya beberapa minggu setelah Xi mengatakan kepada pasukan korps marinir China agar memfokuskan pikiran dan energi mereka untuk siap perang. Instruksi itu disampaikan Xi kepada Korps Marinir PLA selama inspeksi di Kota Chaozhou, Guangdong, beberapa hari lalu.
Dia menambahkan bahwa marinir harus menjadi "kekuatan multifungsi, respon cepat, serta kekuatan untuk segala cuaca dan wilayah." (Baca: Pentagon: China Lirik Indonesia Jadi Pangkalan Militernya )
Majelis tertinggi China dikuasai Partai Komunis China (PKC). Dalam pertemuan empat hari, PKC memutuskan rencana lima tahunnya yang ke-14 untuk Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional dan Tujuan Jangka Panjang hingga Tahun 2035. Tahun 2027 memiliki makna khusus karena menandai seratus tahun berdirinya Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Media PKC, Global Times, yang mengutip analis China mengatakan niat partai untuk memperkuat kekuatan militernya akan memenuhi kebutuhan negara untuk pertahanan masa depan. (Baca: Media China Sentil Indonesia karena Menentang Klaim China di Laut China Selatan )
Presiden China Xi Jinping memimpin majelis yang menetapkan peta jalan untuk 15 tahun ke depan. Keputusan jangka panjang itu menciptakan spekulasi tentang berapa lama Xi bisa berkuasa.
Pemimpin PKC saat ini memegang peran Sekretaris Jenderal PKC dan kepala militer, serta presiden dengan hak seumur hidup.
Pada 2018, konstitusi diubah untuk menghilangkan batasan masa jabatan. Xi saat ini sedang dalam masa jabatan keduanya sebagai presiden, dengan tanggal berakhirnya posisi tersebut pada tahun 2022. (Baca: Partai Komunis China Nyatakan Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS )
Tentang tujuan seratus tahun PKC untuk memperkuat PLA, Sunfei Wu, wakil kepala lembaga think tank Hong Kong Tianda Institute, mengatakan: “Pada dasarnya, targetnya adalah membangun kemampuan PLA untuk menyamai tentara AS pada tahun 2027, sehingga secara efektif dapat mencegah campur tangan oleh Angkatan Darat AS di sekitar Selat Taiwan."
Rencana itu muncul hanya beberapa minggu setelah Xi mengatakan kepada pasukan korps marinir China agar memfokuskan pikiran dan energi mereka untuk siap perang. Instruksi itu disampaikan Xi kepada Korps Marinir PLA selama inspeksi di Kota Chaozhou, Guangdong, beberapa hari lalu.
Dia menambahkan bahwa marinir harus menjadi "kekuatan multifungsi, respon cepat, serta kekuatan untuk segala cuaca dan wilayah." (Baca: Pentagon: China Lirik Indonesia Jadi Pangkalan Militernya )
Lihat Juga :
tulis komentar anda