Tingkat Kekebalan di Swedia Cukup Tinggi untuk Redam Penyebaran Covid-19

Minggu, 01 November 2020 - 23:00 WIB
Ilustrasi
STOCKHOLM - Swedia , yang strategi kekebalan kawanannya tanpa penguncian telah dikritik oleh para pakar dan profesional medis, sudah melakukannya dengan sangat baik baru-baru ini. Sedangkan negara-negara Eropa lainnya bersiap untuk gelombang kedua infeksi.

Ahli epidemiologi Denmark mengatakan, sementara kekebalan populasi masih di bawah 60 persen, tapi yang ada saat ini mungkin cukup untuk secara efektif menghentikan epidemi Covid-19 di Swedia.

(Baca: Pandemi COVID-19 Pengaruhi Aksi Kekerasan dalam Rumah Tangga )

“Ada indikasi bahwa Swedia telah memperoleh tingkat kekebalan terhadap penyakit, yang bersama dengan langkah-langkah lain yang diterapkan, sudah cukup untuk menurunkan penyakit," ucap Kim Sneppen, seorang profesor bio kompleksitas di Institut Niels Bohr di Kopenhagen, seperti dilansir Sputnik.

Swedia mencatat rata-rata harian 23 kasus per juta orang selama seminggu terakhir, dibandingkan dengan 61 kasus di Denmark, yang tingkat infeksinya sekarang telah melampaui angka puncak dari April silam.



Pada saat yang sama, Sneppen mengakui bahwa Swedia telah menderita tingkat kematian yang jauh lebih tinggi daripada yang terlihat di Denmark. “Ini harga yang mereka bayar. Sisi positifnya, mereka sekarang mungkin sudah selesai dengan epidemi,” kata

Sneppen.

Sebuah studi sebelumnya oleh Tom Britton di Universitas Stockholm memperkirakan bahwa ambang kekebalan kawanan penuh mungkin paling rendah 43 persen dari populasi, yang jauh di bawah angka 60-70 persen yang diterima dalam epidemiologi. Dasarnya adalah asumsi bahwa anggota masyarakat yang paling aktif adalah yang pertama terinfeksi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More