Macron: Saya Mengerti Kemarahan Umat Muslim, Tapi Tidak akan Toleransi Kekerasan

Minggu, 01 November 2020 - 09:31 WIB
Presiden Prancis, Emanuel Macron mencoba meluruskan apa yang dia katakan sebagai kesalahpahaman tentang niat Prancis di dunia Muslim. Foto/REUTERS
PARIS - Presiden Prancis, Emanuel Macron mencoba meluruskan apa yang dia katakan sebagai kesalahpahaman tentang niat Prancis di dunia Muslim. Dia mengaku menghormati dan mengerti kemarahan umat Muslim, tapi dia menegaskan tetap tidak akan mentoleransi kekerasan dengan alasan apapun.

Macron mengatakan, Prancis tidak akan mundur dalam menghadapi kekerasan dan akan membela hak kebebasan berekspresi, termasuk penerbitan kartun Nabi Muhammad yang telah memicu kemarahan umat Muslim di seluruh dunia.

Namun, Macron menekankan bahwa tidak berarti dia atau para pejabatnya mendukung kartun-kartun itu atau bahwa Prancis sama sekali anti-Muslim. ( )

Prancis pun diguncang dengan pemenggalan seorang guru sejarah oleh seorang radikal yang ingin membalas dendam karena guru itu menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas untuk menjelaskan kebebasan berekspresi. Belum tuntas, serangan kedua terjadi tengah pekan lalu, yang menewaskan tiga orang di kota Nice.

Macron kemudian membela penerbitan karikatur Nabi Muhammad, yang dianggapnya sebagai kebebasan berbicara dan berpendapat.Penggambaran sosok Nabi Muhammad dianggap penistaan oleh umat Islam.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More