Azerbaijan Hancurkan Dua Sistem Rudal Armenia

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 10:56 WIB
Militer Azerbaijan menghancurkan sistem rudal Armenia dengan serangan presisi. Foto/Anadolu
BAKU - Militer Azerbaijan pada hari Jumat menghancurkan dua sistem rudal Armenia . Serangan itu telah dikonfirmasi Kementerian Pertahanan Azerbaijan.

"Pada 30 Oktober, sekitar 12.55 dan 14.18, dua Smerch MLRS dihancurkan oleh tembakan presisi dari unit kami," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Anadolu, Sabtu (31/10/2020). (Baca: Lagi, Armenia dan Azerbaija Sepakat Gencatan Senjata )

Pernyataan itu mengatakan sistem rudal yang dilarang oleh hukum internasional tersebut digunakan oleh militer Armenia untuk menembak infrastruktur sipil di kota Barda dan Tartar di Azerbaijan.

Tentara Azerbaijan juga telah menghancurkan satu sistem rudal Smerch pada hari Kamis.



Dua negara pecahan Soviet itu berperang sejak 27 September terkait sengketa wilayah Nagorno-Karabakh. Wilayah yang diperintah etnis Armenia itu memerdekakan diri dari Azerbaijan setelah Soviet runtuh tahun 1990-an. Namun, Azerbaijan tidak mengakui kemerdekaan tersebut dan menganggap pihak yang memerintah Nagorno-Karabakh sebagai separatis yang bersekutu dengan Armenia. (Baca: Azerbaijan: Armenia Terus Melanggar Gencatan Senjata )

Baik Azerbaijan maupun Armenia saling menuduh melanggar gencatan senjata yang sudah tiga kali disepakati sejak 10 Oktober.

Hingga saat ini, setidaknya 91 warga sipil Azerbaijan telah kehilangan nyawa mereka, termasuk 11 anak-anak dan 27 wanita. Belum jelas berapa banyak korban jiwa di pihak Armenia. (Baca: Sekjen PBB Desak Armenia dan Azerbaijan Patuhi Gencatan Senjata )

Kantor Jaska Azerbaijan mengatakan sebanyak 2.442 rumah, 92 gedung apartemen dan 428 bangunan umum tidak dapat digunakan lagi karena rusak akibat perang.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More