China: AS Jangan Jadi Surga Para Penjahat dan Aset Haramnya

Jum'at, 30 Oktober 2020 - 19:09 WIB
Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Wang Wenbin. Foto/REUTERS
BEIJING - China memperingatkan Amerika Serikat (AS) tidak menjadi surga bagi harta haram para penjahat asal China. Beijing juga menyangkal jika lima orang yang ditahan di AS adalah para penegak hukum asal China.

Lima orang itu ditahan di AS setelah dituduh memaksa satu keluarga asal China agar pulang ke negara asalnya.

Pihak berwenang AS mendakwa delapan orang pekan ini atas dakwaan berkonspirasi sebagai agen ilegal bagi pemerintah asing.



AS menuduh mereka bekerja atas nama China dalam plot yang melibatkan surat ancaman dan penggunaan kacamata penglihatan malam untuk mengawasi dan memaksa keluarga China kembali ke negara asalnya untuk menghadapi dakwaan pengadilan. (Baca Juga: Ketegangan Meningkat, Jet Tempur J-20 China Latihan Dogfight)

China telah bertahun-tahun mencoba memperoleh uang curian yang dibawa ke luar negeri sebagai bagian dari pemberantasan korupsi. Beijing juga berusaha menjalin kerja sama internasional untuk melacak pejabat yang korup sejak Presiden China Xi Jinping memulai perang melawan korupsi hampir satu dekade lalu. (Lihat Infografis: Jelang Pemilu, Trump Cabut Pembatasan AS di Pemukiman Israel)

“Lima orang didakwa di Amerika Serikat, termasuk seorang penyelidik swasta Amerika, yang ditangkap pada Rabu di New Jersey, New York dan California, sementara sisanya diyakini berada di China,” ungkap para pejabat Kehakiman AS. (Lihat Video: Hawa Panas Keluar dari Lantai Mesjid, Gegerakan Warga di Tangerang)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China Wang Wenbin mengatakan, “Amerika Serikat harus menghentikan tuduhan tak berdasar dan fitnah tentang upaya China mengejar penjahat yang melarikan diri dan mendapatkan kembali uang yang dicuri."

"Kami mendesak Amerika Serikat untuk memikul kewajiban dan janji internasionalnya, berhenti mengingini keuntungan penjahat yang diperoleh secara tidak sah, dan jangan menjadi tempat yang aman bagi para penjahat dan aset ilegal mereka," tegas dia.

Dia mengatakan orang-orang yang ditangkap di AS bukanlah petugas penegak hukum China. Dia menganggap tuduhan terhadap mereka sebagai "rumor dan fitnah".

China meluncurkan kampanye multi-agensi yang dikenal sebagai "Sky Net" pada 2014 untuk membuat buronan di luar negeri kembali pulang dan menghadapi dakwaan.

Amerika Serikat tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan China. AS mewajibkan siapa pun yang bertindak atas nama negara asing untuk mendaftar dan memberi tahu kantor Kejaksaan Agung.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More