Kecam Penghinaan Nabi Muhammad, Iran Panggil Diplomat Prancis
Selasa, 27 Oktober 2020 - 15:18 WIB
TEHERAN - Kementerian Luar Negeri Iran memanggil kuasa usaha Prancis terkait tuduhan penghinaan terhadap Nabi Muhammad. Demikian laporan stasiun udara Iran, IRIB.
"Seorang pejabat kementerian mengatakan kepada diplomat selama pertemuan mereka pada hari Senin bahwa Iran dengan keras menolak penistaan dan penghinaan terhadap Nabi, dan nilai-nilai murni Islam oleh siapa pun terlepas dari posisi mereka," kata IRIB di media sosialnya yang disitir Reuters, Selasa (27/10/2020).
Langkah itu muncul sebagai reaksi atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap kritis terhadap Islam.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pemenggal guru yang mempertontonkan kartun Nabi Muhammad kepada para muridnya sebagai "Islamis". Kartun itu dipertontonkan guru bernama Samuel Paty kepada para muridnya dalam diskusi kebebasan berekspresi di kelas sebuah sekolah di pinggiran Paris.(Baca juga: 'Bela' Penerbitan Kartun Nabi Muhammad, Macron: Kami Tidak Akan Menyerah )
Macron menyebut pembunuhan terhadap guru itu sebagai "serangan teroris Islam". Dia juga men-tweet dalam bahasa Arab awal pekan ini bahwa Prancis "tidak akan menyerah" dan "tidak akan menerimaujarankebencian dan mempertahankan perdebatan yang masuk akal".
Beberapa negara Arab, termasuk Kuwait dan Yordania, telah mendesak warganya untuk memboikot produk Prancis atas penggunaan kartun yang menghina Nabi Muhammad dalam diskusi kebebasan berekspresi di sekolah.(Baca juga: Imbas Macron Hina Islam: Website Prancis Diretas, Produknya Diboikot di Mana-mana )
"Seorang pejabat kementerian mengatakan kepada diplomat selama pertemuan mereka pada hari Senin bahwa Iran dengan keras menolak penistaan dan penghinaan terhadap Nabi, dan nilai-nilai murni Islam oleh siapa pun terlepas dari posisi mereka," kata IRIB di media sosialnya yang disitir Reuters, Selasa (27/10/2020).
Langkah itu muncul sebagai reaksi atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap kritis terhadap Islam.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pemenggal guru yang mempertontonkan kartun Nabi Muhammad kepada para muridnya sebagai "Islamis". Kartun itu dipertontonkan guru bernama Samuel Paty kepada para muridnya dalam diskusi kebebasan berekspresi di kelas sebuah sekolah di pinggiran Paris.(Baca juga: 'Bela' Penerbitan Kartun Nabi Muhammad, Macron: Kami Tidak Akan Menyerah )
Macron menyebut pembunuhan terhadap guru itu sebagai "serangan teroris Islam". Dia juga men-tweet dalam bahasa Arab awal pekan ini bahwa Prancis "tidak akan menyerah" dan "tidak akan menerimaujarankebencian dan mempertahankan perdebatan yang masuk akal".
Beberapa negara Arab, termasuk Kuwait dan Yordania, telah mendesak warganya untuk memboikot produk Prancis atas penggunaan kartun yang menghina Nabi Muhammad dalam diskusi kebebasan berekspresi di sekolah.(Baca juga: Imbas Macron Hina Islam: Website Prancis Diretas, Produknya Diboikot di Mana-mana )
(ber)
tulis komentar anda