Menteri Israel: Cepat atau Lambat Qatar Akan Peroleh Jet Tempur F-35
Senin, 26 Oktober 2020 - 14:44 WIB
TEL AVIV - Seorang menteri kabinet Israel mengatakan penjualan pesawat jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS) ke Qatar dapat dilakukan, meskipun Israel keberatan atas kesepakatan semacam itu. Negara Yahudi keberatan Doha memperoleh pesawat tempur canggih tersebut karena memiliki hubungan erat dengan Iran dan kelompok Hamas Palestina.
"Saya yakin jika mereka (Qatar) menginginkannya dan bersedia membayar, cepat atau lambat mereka akan mendapatkannya," kata Menteri Energi Yuval Steinitz, anggota kabinet keamanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kepada Ynet TV,yang dikutip Middle East Eye, Senin (26/10/2020). (Baca: Israel Diam-diam Setuju Jual Jet Tempur Siluman F-35 ke UEA )
"Ini adalah anggapan yang harus kita perhitungkan," katanya lagi."Pemerintah AS pada akhirnya memperhatikan kepentingan Amerika, terutama dalam menghadapi jet tempur siluman saingan yang ditawarkan dari Rusia dan China."
Reuters melaporkan pada 7 Oktober lalu bahwa Qatar telah mengajukan permintaan resmi untuk membeli F-35, pesawat yang dibangun oleh perusahaan kedirgantaraan AS; Lockheed Martin. Sejauh ini, satu-satunya negara Timur Tengah yang telah dipasok F-35 adalah Israel. (Baca: Israel Tegaskan Menentang Penjualan F-35 AS ke Qatar )
Israel, yang berkonsultasi dengan Washington tentang penjualan jet tempur F-35 ke negara-negara Teluk, mengatakan hal seperti itu akan ditentang.
Juru bicara Steinitz mengatakan dalam pernyataan bahwa sikap Israel tentang potensi penjualan jet tempur F-35 AS ke negara-negara Teluk tidak berubah. Jika penjualan seperti itu terjadi, Israel akan menuntut "kompensasi yang sesuai", yakni bantuan pertahanan AS.
Pejabat AS telah terbuka untuk menjual F-35 ke Uni Emirat Arab, setelah negara itu dan Bahrain menormalisasi hubungan dengan Israel pada 15 September sebagai bagian dari perjanjian yang ditengahi AS yang dikenal sebagai Abraham Accords. Tapi Washington bungkam tentang tawaran Qatar untuk membeli jet tempur tersebut. (Baca juga: Jet Tempur Siluman F-35B AS Tabrakan dengan Pesawat Tanker di Udara )
AS dan Qatar memiliki hubungan yang erat. Pada bulan September, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bertemu dengan mitranya dari Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al Thani di Washington, yang menunjukkan bahwa AS mungkin bergerak maju dengan menyebut Qatar sebagai sekutu utama non-NATO.
AS telah membantu mempersenjatai sekutu regional, termasuk Qatar, yang menjadi tuan rumah fasilitas militer Amerika terbesar di Timur Tengah, dengan harapan dapat melawan pengaruh Iran.
Arab Saudi, mitra Washington yang paling kuat dan paling dekat di antara negara-negara Teluk Arab, juga kemungkinan akan menentang AS yang memasok F-35 ke Qatar. Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir tetap terkunci dalam blokade tiga tahun terhadap Qatar yang coba diakhiri oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump, namun tidak berhasil.
"Saya yakin jika mereka (Qatar) menginginkannya dan bersedia membayar, cepat atau lambat mereka akan mendapatkannya," kata Menteri Energi Yuval Steinitz, anggota kabinet keamanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kepada Ynet TV,yang dikutip Middle East Eye, Senin (26/10/2020). (Baca: Israel Diam-diam Setuju Jual Jet Tempur Siluman F-35 ke UEA )
"Ini adalah anggapan yang harus kita perhitungkan," katanya lagi."Pemerintah AS pada akhirnya memperhatikan kepentingan Amerika, terutama dalam menghadapi jet tempur siluman saingan yang ditawarkan dari Rusia dan China."
Reuters melaporkan pada 7 Oktober lalu bahwa Qatar telah mengajukan permintaan resmi untuk membeli F-35, pesawat yang dibangun oleh perusahaan kedirgantaraan AS; Lockheed Martin. Sejauh ini, satu-satunya negara Timur Tengah yang telah dipasok F-35 adalah Israel. (Baca: Israel Tegaskan Menentang Penjualan F-35 AS ke Qatar )
Israel, yang berkonsultasi dengan Washington tentang penjualan jet tempur F-35 ke negara-negara Teluk, mengatakan hal seperti itu akan ditentang.
Juru bicara Steinitz mengatakan dalam pernyataan bahwa sikap Israel tentang potensi penjualan jet tempur F-35 AS ke negara-negara Teluk tidak berubah. Jika penjualan seperti itu terjadi, Israel akan menuntut "kompensasi yang sesuai", yakni bantuan pertahanan AS.
Pejabat AS telah terbuka untuk menjual F-35 ke Uni Emirat Arab, setelah negara itu dan Bahrain menormalisasi hubungan dengan Israel pada 15 September sebagai bagian dari perjanjian yang ditengahi AS yang dikenal sebagai Abraham Accords. Tapi Washington bungkam tentang tawaran Qatar untuk membeli jet tempur tersebut. (Baca juga: Jet Tempur Siluman F-35B AS Tabrakan dengan Pesawat Tanker di Udara )
AS dan Qatar memiliki hubungan yang erat. Pada bulan September, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bertemu dengan mitranya dari Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al Thani di Washington, yang menunjukkan bahwa AS mungkin bergerak maju dengan menyebut Qatar sebagai sekutu utama non-NATO.
AS telah membantu mempersenjatai sekutu regional, termasuk Qatar, yang menjadi tuan rumah fasilitas militer Amerika terbesar di Timur Tengah, dengan harapan dapat melawan pengaruh Iran.
Arab Saudi, mitra Washington yang paling kuat dan paling dekat di antara negara-negara Teluk Arab, juga kemungkinan akan menentang AS yang memasok F-35 ke Qatar. Arab Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir tetap terkunci dalam blokade tiga tahun terhadap Qatar yang coba diakhiri oleh pemerintahan Presiden AS Donald Trump, namun tidak berhasil.
(min)
tulis komentar anda