Lebih dari 250.000 Orang Meninggal Dunia Akibat Covid-19 di Eropa
Minggu, 25 Oktober 2020 - 04:04 WIB
LONDON - Eropa menjadi wilayah kedua di dunia setelah Amerika Latin dengan lebih dari 250.000 orang meninggal dunia akibat Covid-19 pada Sabtu (24/10).
Eropa melaporkan infeksi harian 200.000 kasus untuk pertama kali pada Kamis, sama banyaknya dengan negara-negara Eropa Selatan pekan ini dalam kasus harian tertinggi.
“Eropa mencakup hampir 19% kematian global dan sekitar 22% kasus global,” ungkap data Reuters.
Inggris , Italia , Prancis , Rusia , Belgia dan Spanyol mencakup hampir dua per tiga dari sekitar 250.000 korban meninggal yang tercatat hingga sekarang dari total sekitar 8 juta kasus di Eropa.
Inggris yang terbanyak memiliki korban meninggal di Eropa dengan sekitar 45.000 kematian, diikuti Italia, Spanyol, Prancis, dan Rusia. Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menyatakan Inggris tidak boleh tergantung pada vaksin dan perlu menggunakan langkah lain untuk memperlambat pandemi.
Berdasarkan laporan kematian rata-rata harian selama tujuh hari terakhir, Rusia melaporkan 250 kematian per hari, jumlah korban tertinggi di Eropa, diikuti Inggris dan Prancis dengan masing-masing sekitar 143 kematian.
Prancis menjadi negara ketujuh yang melaporkan lebih dari 1 juta kasus virus korona pada Jumat. Ini telah menjadi salah satu negara yang paling terpukul akibat gelombang kedua Covid-19 dan telah memberlakukan jam malam di sebagian besar negara bagian. (Baca Juga: Iran: Kesepakatan Sudan dan Israel Tercapai dengan ‘Uang Tebusan’)
“Jumlah rata-rata kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan setiap hari di Prancis telah meningkat selama 10 hari berturut-turut,” ungkap data Reuters. (Lihat Infografis: Putra Mahkota Saudi Akan Dibunuh Jika Normalisasi dengan Israel)
Spanyol baru-baru ini melewati 1 juta kasus dan melaporkan 136 kematian pada rata-rata tujuh hari terakhir dari kematian yang dilaporkan. Angka kematiannya sekitar 7,38 per 10.000 orang adalah yang tertinggi di Eropa dan tertinggi kedua di dunia setelah Peru. (Lihat Video: Prabowo: Lahan Berkurang, Apa Rakyat Mau Dikasih Makan Beton?)
Kasus virus corona global mencapai sekitar 42,1 juta kasus dan 1,1 juta kematian, menurut penghitungan Reuters.
Otoritas medis telah memperingatkan kemungkinan lonjakan permintaan tempat tidur perawatan intensif karena cuaca yang lebih dingin memaksa lebih banyak orang di dalam ruangan dan infeksi cepat menyebar.
Eropa melaporkan infeksi harian 200.000 kasus untuk pertama kali pada Kamis, sama banyaknya dengan negara-negara Eropa Selatan pekan ini dalam kasus harian tertinggi.
“Eropa mencakup hampir 19% kematian global dan sekitar 22% kasus global,” ungkap data Reuters.
Inggris , Italia , Prancis , Rusia , Belgia dan Spanyol mencakup hampir dua per tiga dari sekitar 250.000 korban meninggal yang tercatat hingga sekarang dari total sekitar 8 juta kasus di Eropa.
Inggris yang terbanyak memiliki korban meninggal di Eropa dengan sekitar 45.000 kematian, diikuti Italia, Spanyol, Prancis, dan Rusia. Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson menyatakan Inggris tidak boleh tergantung pada vaksin dan perlu menggunakan langkah lain untuk memperlambat pandemi.
Berdasarkan laporan kematian rata-rata harian selama tujuh hari terakhir, Rusia melaporkan 250 kematian per hari, jumlah korban tertinggi di Eropa, diikuti Inggris dan Prancis dengan masing-masing sekitar 143 kematian.
Prancis menjadi negara ketujuh yang melaporkan lebih dari 1 juta kasus virus korona pada Jumat. Ini telah menjadi salah satu negara yang paling terpukul akibat gelombang kedua Covid-19 dan telah memberlakukan jam malam di sebagian besar negara bagian. (Baca Juga: Iran: Kesepakatan Sudan dan Israel Tercapai dengan ‘Uang Tebusan’)
“Jumlah rata-rata kematian akibat Covid-19 yang dilaporkan setiap hari di Prancis telah meningkat selama 10 hari berturut-turut,” ungkap data Reuters. (Lihat Infografis: Putra Mahkota Saudi Akan Dibunuh Jika Normalisasi dengan Israel)
Spanyol baru-baru ini melewati 1 juta kasus dan melaporkan 136 kematian pada rata-rata tujuh hari terakhir dari kematian yang dilaporkan. Angka kematiannya sekitar 7,38 per 10.000 orang adalah yang tertinggi di Eropa dan tertinggi kedua di dunia setelah Peru. (Lihat Video: Prabowo: Lahan Berkurang, Apa Rakyat Mau Dikasih Makan Beton?)
Kasus virus corona global mencapai sekitar 42,1 juta kasus dan 1,1 juta kematian, menurut penghitungan Reuters.
Otoritas medis telah memperingatkan kemungkinan lonjakan permintaan tempat tidur perawatan intensif karena cuaca yang lebih dingin memaksa lebih banyak orang di dalam ruangan dan infeksi cepat menyebar.
(sya)
tulis komentar anda