Pekan Industri Budaya dan Kreatif Indonesia-Taiwan Mengusung 4 Tema
Senin, 19 Oktober 2020 - 21:25 WIB
KUALA LUMPUR - Pameran Pekan Industri Budaya dan Kreatif Indonesia Taiwan –Craft Taiwan diselenggarakan Kantor Kebudayaan dan Ekonomi Taipei di Malaysia (TECO) dan didukung oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Taipei di Indonesia ( TETO ) akan diluncurkan di situs resmi Pop Up Asia pada Oktober 2020. Pameran yang digarap oleh Pop Up Asia (PUA) ini akan menampilkan kreatif pertanian, kreatif anak muda, kreatif sosial, dan kreatif kerajinan tangan sebagai tema utama.
Menerobos dampak pandemi Covid-19, video daring memperkenalkan interaksi dan perkembangan industri budaya kreatif Taiwan dan Indonesia kepada masyarakat Indonesia. Pameran daring akan menyiarkan video tentang 12 pekerja budaya kreatif Taiwan-Indonesia yang akan diluncurkan secara resmi di situs Pop Up Asia dan chanel PUA di Youtube pada 20 Oktober.
(Baca: Taiwan Expo 2020 Bakal Libatkan Ratusan Perusahaan dan Forum Industri Indonesia )
Empat tema utama pameran tersebut adalah Hidangan Eksotis, Karier Anak Muda, Penciptaan Itu Indah, dan Wirausaha Sosial. Tema Hidangan Eksotis diambil mengingat meningkatnya jumlah penduduk baru di Taiwan, terutama dari Indonesia. Fakta ini menambah sentuhan budaya kuliner yang beragam di Taiwan.
Berbagai kudapan berhasil menangkap selera masyarakat dengan penyesuaian jumlah gula, susu kental, bumbu, dan ketentuan makan yang harus dipatuhi berbagai etnis, ditampilkan dengan apik dalam topik kreatif pertanian.
Sementara tema Karier Anak Muda didasari pertanyaan apa alasan untuk memulai sebuah usaha? Minat, kemitraan, dan peluang besar. Seorang penggagas wirausaha Taiwan bersama dua pebisnis lokal berbagi cara mengubah kearifan lokal menjadi model bisnis yang dapat direplikasi untuk ditampilkan ke dunia global.
(Baca: Kerja Sama Ekonomi RI-Taiwan Prospektif )
Sedangkan tema Penciptaan Itu Indah berawal dari industri budaya kreatif hingga seni kontemporer, pencipta/kreator tidak hanya membutuhkan niat yang kuat, tetapi juga pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Manajer umum PUA, Jerry bersama dua kreator yang bergerak di bidang fotografi dan seni kontemporer berbagi bagaimana menjadikan hal yang disukai sebagai bagian dari hidup.
Untuk Wirausaha Sosial akan membahas seperti apa kehidupan di Taiwan. Apa ekspektasi dari penduduk baru? Tiga wirausaha sosial Asia Tenggara melalui pendekatan belajar keterampilan, pentas dan toko buku untuk memperluas komunikasi dan pemahaman antar manusia. Pembangunan desa global tengah melaju menuju titik kesempurnaan.
Video 12 episode ini tersedia secara gratis. Dalam acara “Temu Ala Taiwan” yang membahas tentang kreatif pertanian akan berbagi tentang pantangan makanan halal dan keistimewaan kuliner Indonesia. Topik kreatif anak muda berfokus pada seni kreatif Asia yang merupakan trend ekologi seni dan industri kreatif.
(Baca: RI-Taiwan Bahas Prospek Kerja Sama Dagang dan Ekonomi Pascapandemi )
Topik ini membahas peluang dan pengalaman pemuda Indonesia di Taiwan dalam berwirausaha. Topik kreatif sosial diwarnai interaksi para pekerja migran dengan komunitas, kehidupan mereka di lapangan dan wawancara dengan organisasi nirlaba Asia tenggara, menunjukkan komitmen Taiwan dalam membangun masyarakat yang ramah, beragam, toleran dalam pandangan internasional.
Taiwan dan Indonesia telah menjalin hubungan yang erat selama bertahun-tahun. Didukung oleh kebijakan baru ke selatan, pertukaran budaya, ekonomi dan pendidikan juga semakin membaik dalam beberapa tahun terakhir. Pameran ini bertujuan meningkatkan visibilitas industri budaya dan kreatif Taiwan pada pasar ASEAN dan global.
Menerobos dampak pandemi Covid-19, video daring memperkenalkan interaksi dan perkembangan industri budaya kreatif Taiwan dan Indonesia kepada masyarakat Indonesia. Pameran daring akan menyiarkan video tentang 12 pekerja budaya kreatif Taiwan-Indonesia yang akan diluncurkan secara resmi di situs Pop Up Asia dan chanel PUA di Youtube pada 20 Oktober.
(Baca: Taiwan Expo 2020 Bakal Libatkan Ratusan Perusahaan dan Forum Industri Indonesia )
Empat tema utama pameran tersebut adalah Hidangan Eksotis, Karier Anak Muda, Penciptaan Itu Indah, dan Wirausaha Sosial. Tema Hidangan Eksotis diambil mengingat meningkatnya jumlah penduduk baru di Taiwan, terutama dari Indonesia. Fakta ini menambah sentuhan budaya kuliner yang beragam di Taiwan.
Berbagai kudapan berhasil menangkap selera masyarakat dengan penyesuaian jumlah gula, susu kental, bumbu, dan ketentuan makan yang harus dipatuhi berbagai etnis, ditampilkan dengan apik dalam topik kreatif pertanian.
Sementara tema Karier Anak Muda didasari pertanyaan apa alasan untuk memulai sebuah usaha? Minat, kemitraan, dan peluang besar. Seorang penggagas wirausaha Taiwan bersama dua pebisnis lokal berbagi cara mengubah kearifan lokal menjadi model bisnis yang dapat direplikasi untuk ditampilkan ke dunia global.
(Baca: Kerja Sama Ekonomi RI-Taiwan Prospektif )
Sedangkan tema Penciptaan Itu Indah berawal dari industri budaya kreatif hingga seni kontemporer, pencipta/kreator tidak hanya membutuhkan niat yang kuat, tetapi juga pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Manajer umum PUA, Jerry bersama dua kreator yang bergerak di bidang fotografi dan seni kontemporer berbagi bagaimana menjadikan hal yang disukai sebagai bagian dari hidup.
Untuk Wirausaha Sosial akan membahas seperti apa kehidupan di Taiwan. Apa ekspektasi dari penduduk baru? Tiga wirausaha sosial Asia Tenggara melalui pendekatan belajar keterampilan, pentas dan toko buku untuk memperluas komunikasi dan pemahaman antar manusia. Pembangunan desa global tengah melaju menuju titik kesempurnaan.
Video 12 episode ini tersedia secara gratis. Dalam acara “Temu Ala Taiwan” yang membahas tentang kreatif pertanian akan berbagi tentang pantangan makanan halal dan keistimewaan kuliner Indonesia. Topik kreatif anak muda berfokus pada seni kreatif Asia yang merupakan trend ekologi seni dan industri kreatif.
(Baca: RI-Taiwan Bahas Prospek Kerja Sama Dagang dan Ekonomi Pascapandemi )
Topik ini membahas peluang dan pengalaman pemuda Indonesia di Taiwan dalam berwirausaha. Topik kreatif sosial diwarnai interaksi para pekerja migran dengan komunitas, kehidupan mereka di lapangan dan wawancara dengan organisasi nirlaba Asia tenggara, menunjukkan komitmen Taiwan dalam membangun masyarakat yang ramah, beragam, toleran dalam pandangan internasional.
Taiwan dan Indonesia telah menjalin hubungan yang erat selama bertahun-tahun. Didukung oleh kebijakan baru ke selatan, pertukaran budaya, ekonomi dan pendidikan juga semakin membaik dalam beberapa tahun terakhir. Pameran ini bertujuan meningkatkan visibilitas industri budaya dan kreatif Taiwan pada pasar ASEAN dan global.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda