Lebih dari 40 Juta Orang di Dunia Telah Terinfeksi Virus Corona
Senin, 19 Oktober 2020 - 23:01 WIB
NEW YORK - Kasus virus corona di dunia telah melampaui 40 juta orang pada Senin (19/10), sesuai data Universitas Johns Hopkins.
Lebih dari 1,11 juta orang meninggal dunia secara global akibat Covid-19 . Amerika Serikat (AS) masih memimpin dunia dalam jumlah kasus mencapai lebih 8,15 juta, dan kematian sekitar 220.000 jiwa.
Di India, lebih dari 7,55 juta orang tertular virus dengan jumlah kematian lebih dari 114.600 orang. Brasil memiliki lebih dari 5,22 juta kasus dan jumlah kematian melebihi 153.600 orang.
China, tempat kelahiran COVID-19, memiliki hampir 91.000 kasus dengan 4.739 kematian.
Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat Inggris pada Minggu lalu mengatakan lebih dari satu vaksin virus corona akan tersedia pada awal 2021.
Perusahaan farmasi AS, Pfizer mengatakan pada Jumat bahwa mereka mungkin mengetahui keefektifan vaksinnya pada akhir Oktober. Perusahaan itu berencana mengirimkan data keamanan dosis vaksin tersebut pada Badan Pangan dan Obat AS pada pekan ketiga November. (Baca Juga: Anggap Corona Hoaks, Influencer Ini Meninggal Terinfeksi Covid-19)
“Kandidat vaksin yang dikembangkan Institut Produk Biologi Beijing, yang berafiliasi dengan Grup Farmasi Nasional China (Sinopharm) milik negara, menimbulkan respons antibodi pada penerima,” ungkap penelitian yang diterbitkan pekan lalu di jurnal Penyakit Menular Lancet. (Lihat Infografis: Arab Saudi Dinilai Sukses Menjinakkan Pandemi Covid-19)
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa vaksin virus korona kedua, EpiVakKorona, telah diberi persetujuan regulasi. (Lihat Video: Diduga Depresi Sekolah Daring, Pelajar Nekat Bunuh Diri)
Ada lebih dari 170 vaksin di seluruh dunia yang merupakan kandidat vaksin COVID-19 dan dilacak oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tetapi belum ada yang disetujui secara resmi untuk digunakan secara umum.
Lebih dari 1,11 juta orang meninggal dunia secara global akibat Covid-19 . Amerika Serikat (AS) masih memimpin dunia dalam jumlah kasus mencapai lebih 8,15 juta, dan kematian sekitar 220.000 jiwa.
Di India, lebih dari 7,55 juta orang tertular virus dengan jumlah kematian lebih dari 114.600 orang. Brasil memiliki lebih dari 5,22 juta kasus dan jumlah kematian melebihi 153.600 orang.
China, tempat kelahiran COVID-19, memiliki hampir 91.000 kasus dengan 4.739 kematian.
Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat Inggris pada Minggu lalu mengatakan lebih dari satu vaksin virus corona akan tersedia pada awal 2021.
Perusahaan farmasi AS, Pfizer mengatakan pada Jumat bahwa mereka mungkin mengetahui keefektifan vaksinnya pada akhir Oktober. Perusahaan itu berencana mengirimkan data keamanan dosis vaksin tersebut pada Badan Pangan dan Obat AS pada pekan ketiga November. (Baca Juga: Anggap Corona Hoaks, Influencer Ini Meninggal Terinfeksi Covid-19)
“Kandidat vaksin yang dikembangkan Institut Produk Biologi Beijing, yang berafiliasi dengan Grup Farmasi Nasional China (Sinopharm) milik negara, menimbulkan respons antibodi pada penerima,” ungkap penelitian yang diterbitkan pekan lalu di jurnal Penyakit Menular Lancet. (Lihat Infografis: Arab Saudi Dinilai Sukses Menjinakkan Pandemi Covid-19)
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa vaksin virus korona kedua, EpiVakKorona, telah diberi persetujuan regulasi. (Lihat Video: Diduga Depresi Sekolah Daring, Pelajar Nekat Bunuh Diri)
Ada lebih dari 170 vaksin di seluruh dunia yang merupakan kandidat vaksin COVID-19 dan dilacak oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tetapi belum ada yang disetujui secara resmi untuk digunakan secara umum.
(sya)
tulis komentar anda