Norovirus Mewabah di Universitas China, Puluhan Mahasiswa Dirawat
Selasa, 13 Oktober 2020 - 15:32 WIB
Norovirus berasal dari keluarga yang sama sekali berbeda dengan virus Corona yang telah menyebabkan pandemi Covid-19 dan menyebar dari manusia ke manusia bahkan melalui udara yang dihembuskan oleh seseorang. Norovirus dapat menyebar ke manusia melalui kontak dengan kotoran orang yang terinfeksi.(Baca juga: Tidak Semua Negara Dapat Meniru Swedia Dalam Atasi Covid-19 )
"Mengingat musim ini insiden relatif tinggi dari berbagai penyakit usus tidak jarang terjadi," kata Lin Minggui, direktur departemen penyakit menular di Rumah Sakit Tsinghua Changgung Beijing, kepada Health Times, sebuah surat kabar di bawah People's Daily.
Lin menunjukkan bahwa infeksi tersebut terutama terjadi di sekolah, yang memperlihatkan kelemahan dalam sistem kesehatan masyarakat China.
Sebagai penyebab nomor satu dari gastroenteritis atau infeksi perut akut, norovirus sangat menular dan terkadang mematikan. Virus ini menginfeksi sekitar 685 juta orang di seluruh dunia setiap tahun dan muncul sebagai masalah kesehatan masyarakat di China.
Pada Februari 2019, otoritas China telah memberi lampu hijau untuk uji klinis vaksin tetravalen pertama di dunia guna melawan norovirus. Vaksin tersebut, setelah empat tahun pengembangan, secara teoritis dapat mencegah 80 hingga 90 persen infeksi norovirus, lapor Kantor Berita Xinhua.
"Mengingat musim ini insiden relatif tinggi dari berbagai penyakit usus tidak jarang terjadi," kata Lin Minggui, direktur departemen penyakit menular di Rumah Sakit Tsinghua Changgung Beijing, kepada Health Times, sebuah surat kabar di bawah People's Daily.
Lin menunjukkan bahwa infeksi tersebut terutama terjadi di sekolah, yang memperlihatkan kelemahan dalam sistem kesehatan masyarakat China.
Sebagai penyebab nomor satu dari gastroenteritis atau infeksi perut akut, norovirus sangat menular dan terkadang mematikan. Virus ini menginfeksi sekitar 685 juta orang di seluruh dunia setiap tahun dan muncul sebagai masalah kesehatan masyarakat di China.
Pada Februari 2019, otoritas China telah memberi lampu hijau untuk uji klinis vaksin tetravalen pertama di dunia guna melawan norovirus. Vaksin tersebut, setelah empat tahun pengembangan, secara teoritis dapat mencegah 80 hingga 90 persen infeksi norovirus, lapor Kantor Berita Xinhua.
(ber)
tulis komentar anda