Lawan Kemiskinan Ekstrim sebagai Dampak Covid-19, Thankyou Kampanyekan 'No Small Plan'

Kamis, 01 Oktober 2020 - 15:02 WIB
Daniel Flynn, pendiri Thankyou sebuah perusahaan sosial asal Australia mengatakan, jutaan orang akan kembali ke level kemiskinan ekstrim sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Foto/Thankyou
JAKARTA - Daniel Flynn, pendiri Thankyou sebuah perusahaan sosial asal Australia mengatakan, jutaan orang akan kembali ke level kemiskinan ekstrim sebagai dampak dari pandemi Covid-19 . Untuk membantu menanggulangi hal ini, Flynn mengatakan perusahaanya membuat kampanye "No Small Plan".

Dalam kampanye ini, perusahaan yang memproduksi hand sanitizer, body lotion dan produk perawatan bayi, ingin mengajak masyarakat berderma dengan cara membeli produk mereka. Flynn berharap dapat merangkul dua perusahaan raksasa dunia P&G and Unilever sebagai partner distribusi sehingga dapat mendukung upaya pihaknya dalam menjangkau 190 negara dan menciptakan dampak yang lebih besar bagi penanggulangan kemiskinan di seluruh dunia.

"Begini, menurut saya akan sangat berpengaruh (pandemi terhadap angka kemiskinan), karena krisis keuangan akan mempengaruhi setiap sektor. Thankyou selalu menjadi produk yang terjangkau, tidak akan pernah menjadi produk termurah, tetapi juga akan menjadi yang paling mahal. Kami ingin melihatnya seperti barang sehari-hari, yang orang bisa beli," ucap Flynn kepada Sindonews pada Kamis (1/20/2020).



( )

Dirinya kemudian berharap masyarkat Indonesia turut mendukung kampanye ini. "Kami percaya bahwa mengakhiri kemiskinan ekstrim dalam hidup ini waktu akan membawa kita semua, kemana saja. Ini adalah seruan kepada masyarakat Indonesia untuk membantu membawa gagasan ini, Terima kasih, kepada dunia agar bersama-sama kita dapat membuat dampak yang dapat mengubah jalannya sejarah," tukasnya.

Thankyou sendiri sejauh ini telah mengumpulkan lebih dari 17 juta dolar Australia atau sekitar Rp. 181 miliar untuk untuk penanggulangan kemiskinan di dunia, membantu lebih dari 857 ribu orang yang membutuhkan di 22 negara, termasuk Australia.
(esn)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More