Rusia Pasok 25 Juta Dosis Vaksin Covid-19 ke Mesir

Rabu, 30 September 2020 - 19:23 WIB
Foto/Ilustrasi/Sindonews
MOSKOW - Rusia akan memasok 25 juta dosis vaksin Covid-19 , Sputnik V , ke Mesir . Hal itu diungkapkan salah satu pengembang vaksin Sputnik V, Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), dalam sebuah pernyataan Rabu.

"RDIF dan Pharco, salah satu grup farmasi terkemuka di Mesir (bertindak melalui anak perusahaan operasional utamanya - Biogeneric Pharma) telah setuju untuk mengamankan pasokan 25 juta dosis vaksin Sputnik V ke Mesir," bunyi pernyataan itu.(Baca juga: Putin Tawarkan Vaksin Covid-19 Gratis ke PBB )

"Vaksin tersebut, yaitu berdasarkan platform vektor adenoviral manusia yang dipelajari dengan baik dengan keamanan dan kemanjuran yang terbukti, akan mendukung upaya Kementerian Kesehatan Mesir untuk mengamankan vaksin terhadap Covid-19 ," sambung pernyataan itu seperti dilansir dari Sputnik, Rabu (30/9/2020).

Presiden Pharco, Dr Sherine Abbas Helmy, sangat menghargai perjanjian tersebut dan mencatat bahwa perusahaannya sedang mempertimbangkan kerja sama lebih lanjut dengan RDIF, termasuk lokalisasi produksi di Mesir di fasilitas Biogeneric Pharma dalam beberapa bulan ke depan untuk kepentingan kedua negara.

"Orang-orang Mesir akan mendapatkan vaksin yang terbukti dibuat pada platform tanpa efek jangka panjang negatif, termasuk karsinogenisitas atau risiko kesuburan di masa depan. Kami berharap lebih banyak negara untuk memasukkan Sputnik V dalam portofolio vaksin mereka dalam beberapa minggu mendatang," kata CEO RDIF Kirill Dmitriev.



Sebelumnya RDIF mengatakan lebih dari 50 negara dari Timur Tengah, Asia, Amerika Latin, Eropa, dan CIS telah mengirimkan permintaan ke Rusia untuk memperoleh vaksin tersebut.(Baca juga: Iran dan Rusia Bahas Produksi Bersama Vaksin Covid-19 )

RDIF juga sebelumnya mengumumkan perjanjian dengan mitra dari Meksiko, Brasil, India, Uzbekistan, dan Nepal.

Pada Agustus lalu, Rusia menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin melawan Covid-19, yang dikembangkan bersama oleh Gamaleya Research Center dan Russian Direct Investment Fund (RDIF).
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ber)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More