Turki Sangkal Tuduhan Tembak Jatuh Jet Tempur Armenia
Rabu, 30 September 2020 - 04:04 WIB
ANKARA - Armenia menuduh jet tempur F-16 milik Turki menembak jatuh satu pesawat tempur Armenia di wilayah udara Armenia sehingga menewaskan pilotnya.
Namun Armenia tak dapat menunjukkan bukti atas tuduhan tersebut. Turki dan Azerbaijan menyebut tuduhan itu mutlak tidak benar.
Ratusan orang dilaporkan tewas dan ratusan orang lainnya terluka sejak pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia pecah di Nagorno-Karabakh pada Minggu lalu.
Nagorno-Karabakh merupakan wilayah pecahan di dalam Azerbaijan namun dikelola oleh etnik Armenia dan didukung oleh Armenia. Wilayah itu pecah dari Azerbaijan dalam perang pada 1990-an, tapi tidak diakui oleh negara manapun sebagai republik merdeka.
Perang tersebut dapat menyeret kekuatan regional yakni Rusia dan Turki . Rusia memiliki aliansi pertahanan dengan Armenia . Adapun Turki mendukung etnik Turki di Azerbaijan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia menyatakan pesawat Sukhoi Su-25 milik Armenia sedang dalam tugas militer saat ditembak jatuh jet tempur F-16 milik angkatan udara Turki .
Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun membela diri dalam menghadapi tuduhan itu. “Armenia harus mundur dari wilayah yang diduduki daripada menggunakan trik propaganda murah,” papar dia. (Baca Juga: PBB: Israel Hancurkan Lebih dari 500 Bangunan Palestina Tahun Ini)
Ajudan kepresidenan Turki Hikmat Hajiyev menjelaskan hal itu pada Reuters. “Su-25 bahkan tidak terdeteksi oleh radar kami. Biarkan Armenia ajukan bukti,” ujar dia. (Baca Infografis: Perang Pecah, Fakta Kekuatan Militer Azerbaijan dan Armenia)
Kremlin menyatakan Moskow secara rutin berkomunikasi dengan Turki, Armenia dan Azerbaijan terkait konflik itu. Semua pembicaraan yang menyediakan dukungan militer pada pihak-pihak yang bertikai hanya akan menambah bahan bakar pada api itu. (Lihat Video: Oknum Polisi Gelar Resepsi Pernikahan Mewah di Labuhanbatu Viral di Media Sosial)
Namun Armenia tak dapat menunjukkan bukti atas tuduhan tersebut. Turki dan Azerbaijan menyebut tuduhan itu mutlak tidak benar.
Ratusan orang dilaporkan tewas dan ratusan orang lainnya terluka sejak pertempuran antara Azerbaijan dan Armenia pecah di Nagorno-Karabakh pada Minggu lalu.
Nagorno-Karabakh merupakan wilayah pecahan di dalam Azerbaijan namun dikelola oleh etnik Armenia dan didukung oleh Armenia. Wilayah itu pecah dari Azerbaijan dalam perang pada 1990-an, tapi tidak diakui oleh negara manapun sebagai republik merdeka.
Perang tersebut dapat menyeret kekuatan regional yakni Rusia dan Turki . Rusia memiliki aliansi pertahanan dengan Armenia . Adapun Turki mendukung etnik Turki di Azerbaijan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia menyatakan pesawat Sukhoi Su-25 milik Armenia sedang dalam tugas militer saat ditembak jatuh jet tempur F-16 milik angkatan udara Turki .
Direktur Komunikasi Turki Fahrettin Altun membela diri dalam menghadapi tuduhan itu. “Armenia harus mundur dari wilayah yang diduduki daripada menggunakan trik propaganda murah,” papar dia. (Baca Juga: PBB: Israel Hancurkan Lebih dari 500 Bangunan Palestina Tahun Ini)
Ajudan kepresidenan Turki Hikmat Hajiyev menjelaskan hal itu pada Reuters. “Su-25 bahkan tidak terdeteksi oleh radar kami. Biarkan Armenia ajukan bukti,” ujar dia. (Baca Infografis: Perang Pecah, Fakta Kekuatan Militer Azerbaijan dan Armenia)
Kremlin menyatakan Moskow secara rutin berkomunikasi dengan Turki, Armenia dan Azerbaijan terkait konflik itu. Semua pembicaraan yang menyediakan dukungan militer pada pihak-pihak yang bertikai hanya akan menambah bahan bakar pada api itu. (Lihat Video: Oknum Polisi Gelar Resepsi Pernikahan Mewah di Labuhanbatu Viral di Media Sosial)
(sya)
tulis komentar anda