Jaringan Pusat Tahanan China di Xinjiang Capai 380 Kamp

Kamis, 24 September 2020 - 14:35 WIB
Jumlah kamp tahanan China di Xinjiang capai 380. Foto/Al Jazeera
CANBERRA - Jaringan pusat penahanan China di wilayah barat laut Xinjiang jauh lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya dan sedang diperluas, bahkan ketika Beijing mengatakan akan menghentikan progtam pendidikan ulang untuk etnis Uigur yang telah dikecam dunia internasional. Begitu hasil penelitian terbaru yang dirilis oleh sebuah lembaga think tank Australia pada Kamis (24/9/2020).

Institut Kebijakan Strategis Australia (ASPI) mengatakan telah mengidentifikasi lebih dari 380 obyek yang dicurigai sebagai fasilitas penahanan di wilayah itu, di mana PBB mengatakan lebih dari satu juta warga Uighur dan sebagian besar penduduk berbahasa Turki Muslim telah ditahan dalam beberapa tahun terakhir.

Jumlah fasilitas tersebut sekitar 40 persen lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya.

"Temuan penelitian ini bertentangan dengan klaim pejabat China bahwa semua peserta pelatihan dari pusat pelatihan keterampilan kejuruan telah lulus pada akhir 2019," tulis peneliti utama Nathan Ruser.

“Sebaliknya, bukti yang tersedia menunjukkan bahwa banyak tahanan di luar hukum sekarang sedang didakwa secara resmi dan dikurung di fasilitas keamanan yang lebih tinggi,” imbuhnya seperti dikutip dari Al Jazeera.



Para peneliti menggunakan citra satelit, dokumen pengakuan saksi, laporan media dan dokumen resmi tender konstruksi untuk mengklasifikasikan fasilitas penahanan menjadi empat tingkatan tergantung pada keberadaan fitur keamanan seperti tembok perimeter tinggi, menara pengawas dan pagar internal.

Ditemukan setidaknya 61 lokasi penahanan telah melihat pekerjaan konstruksi dan perluasan baru dalam setahun hingga Juli 2020.

"Empat belas fasilitas lagi masih dalam pembangunan, sementara sekitar 70 lainnya telah melepas pagar atau dinding perimeter, yang menunjukkan penggunaannya telah berubah atau telah ditutup," ASPI menambahkan.

Tercatat bahwa lebih dari 90 persen situs adalah fasilitas keamanan tingkat rendah.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More