3 Kapal Perang AS Masuk Laut Barents Rusia, Pertama sejak Perang Dingin

Selasa, 05 Mei 2020 - 07:25 WIB
NATO, dalam sebuah pernyataan mengatakan pada Selasa pekan lalu sebuah pesawat peringatan dini serta dua pesawat pembom jarak jauh Tu-22 Rusia dengan pengawalan jet-jet tempur mendekati wilayah udara NATO di lepas pantai Norwegia dan diintersepsi atau cegat oleh jet tempur Norwegia.

Pada hari berikutnya, jet tempur F-16 dan F-35 Norwegia sekali lagi mencegat pesawat-pesawat Rusia, setelah mendekati wilayah udara NATO dekat Norwegia.

Armada Ke-6 Angkatan Laut AS mengonfirmasi bahwa pengerahan tiga kapal perang ke lepas pantai Rusia di Laut Barents ini merupakan yang pertama kali sejak tiga dekade silam."Kapal-kapal Angkatan Laut AS belum beroperasi di (Laut) Barents sejak pertengahan 1980-an," bunyi pernyataan armada tersebut.

"Dalam masa-masa yang penuh tantangan ini, adalah lebih penting dari sebelumnya bahwa kami mempertahankan operasi drum kami yang terus-menerus di seluruh teater Eropa, sambil mengambil langkah-langkah bijaksana untuk melindungi kesehatan pasukan kami," kata komandan Armada Ke-6 Angkatan Laut AS, Wakil Laksamana Muda Lisa Franchetti.

Sementara itu, militer Rusia mengaku siaga untuk melacak kapal-kapal NATO di lepas pantai mereka. "Aset Armada Utara telah mulai melacak kelompok aksi (kapal) permukaan NATO," kata Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip Interfax.

Pusat manajemen itu mengatakan beberapa kapal perang NATO memasuki Laut Barents pada pukul 07.00 pagi waktu Moskow, kemarin.

Rusia dan anggota NATO, Norwegia, telah meningkatkan kehadiran militer mereka di wilayah tersebut setelah Moskow menganeksasi Crimea yang melepaskan diri dari Ukraina pada 2014.

Namun, operasi Armada Ke-6 Angkatan Laut AS di Laut Barents kali ini tidak melibatkan Norwegia. Hal itu diduga sebagai upaya untuk menghindari meningkatnya ketegangan Oslo dengan Moskow.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More