Tentara Amerika Serikat akan Tinggal Lebih Lama di Lithuania
Rabu, 23 September 2020 - 00:01 WIB
PABRADE - Kontingen baru tentara dan persenjataan Amerika Serikat (AS) akan dikerahkan di Lithuania pada November tapi kehadirannya tidak terkait situasi di negara tetangga Belarusia .
Menteri Pertahanan (Menhan) Lithuania Raimondas Karoblis mengungkapkan itu pada Selasa (22/9).
Belarusia mengalami enam pekan unjuk rasa sejak pemilu 9 Agustus yang dimenangkan lagi oleh Presiden Alexander Lukashenko. Sejak saat itu, Lukashenko menuduh NATO meningkatkan kekuatan di dekat perbatasannya, memulai latihan militer dekat perbatasan Lithuania dan Polandia.
Menanggapi semua itu, Lukashenko menempatkan setengah dari militernya dalam status kesiapan tertinggi.
Lebih dari 500 tentara AS, sekitar 25 tank Abrams dan 30 Bradley yang akan menggantikan kontingen yang tiba di Lithuania pada 4 September untuk tinggal dua bulan dekat perbatasan Belarusia . Pasukan baru itu akan tinggal hingga pertengahan Juni 2021.
Menhan Karoblis menyatakan kedatangan militer AS di Lithuania tidak terkait situasi di Belarusia.
“Aktivitas militer Belarusia dekat perbatasan telah berkurang bulan ini dibandingkan manuver pada Agustus,” kata Karoblis.
“Kehadiran AS membuat kami lebih tenang, ini penangkal kuat, tapi ini tidak terkait secara khusus pada situasi di Belarusia, lebih pada situasi geopolitik setelah Rusia memulai agresi di Ukraina dan Georgia,” kata Karoblis di Pabrade Military Training Grounds.
Rusia mendukung Lukashenko dan menuduh AS memicu revolusi di negara tetangganya. (Baca Juga: Trump pada Yahudi: Jika Anda Cinta Negara Israel Kalian, Pilih Saya)
Duta Besar AS untuk Lithuania, Robert Gilchrist, juga menyatakan tak ada koneksi antara kehadiran pasukan dan Belarusia. (Baca Infografis: F-16 Makin Canggih Dengan Senjata Laser Pelumpuh Rudal)
“Ini tentang kesiapan, ini tentang bekerja dengan aliansi kita. Tak ada kaitan pada Belarusia,” ujar dia. (Lihat Video: Banjir Bandang Terjang Desa Cicurug, Sukabumi)
Menteri Pertahanan (Menhan) Lithuania Raimondas Karoblis mengungkapkan itu pada Selasa (22/9).
Belarusia mengalami enam pekan unjuk rasa sejak pemilu 9 Agustus yang dimenangkan lagi oleh Presiden Alexander Lukashenko. Sejak saat itu, Lukashenko menuduh NATO meningkatkan kekuatan di dekat perbatasannya, memulai latihan militer dekat perbatasan Lithuania dan Polandia.
Menanggapi semua itu, Lukashenko menempatkan setengah dari militernya dalam status kesiapan tertinggi.
Lebih dari 500 tentara AS, sekitar 25 tank Abrams dan 30 Bradley yang akan menggantikan kontingen yang tiba di Lithuania pada 4 September untuk tinggal dua bulan dekat perbatasan Belarusia . Pasukan baru itu akan tinggal hingga pertengahan Juni 2021.
Menhan Karoblis menyatakan kedatangan militer AS di Lithuania tidak terkait situasi di Belarusia.
“Aktivitas militer Belarusia dekat perbatasan telah berkurang bulan ini dibandingkan manuver pada Agustus,” kata Karoblis.
“Kehadiran AS membuat kami lebih tenang, ini penangkal kuat, tapi ini tidak terkait secara khusus pada situasi di Belarusia, lebih pada situasi geopolitik setelah Rusia memulai agresi di Ukraina dan Georgia,” kata Karoblis di Pabrade Military Training Grounds.
Rusia mendukung Lukashenko dan menuduh AS memicu revolusi di negara tetangganya. (Baca Juga: Trump pada Yahudi: Jika Anda Cinta Negara Israel Kalian, Pilih Saya)
Duta Besar AS untuk Lithuania, Robert Gilchrist, juga menyatakan tak ada koneksi antara kehadiran pasukan dan Belarusia. (Baca Infografis: F-16 Makin Canggih Dengan Senjata Laser Pelumpuh Rudal)
“Ini tentang kesiapan, ini tentang bekerja dengan aliansi kita. Tak ada kaitan pada Belarusia,” ujar dia. (Lihat Video: Banjir Bandang Terjang Desa Cicurug, Sukabumi)
(sya)
tulis komentar anda