17 NGO Bahrain: Normalisasi Tak Membawa Perdamaian
Kamis, 17 September 2020 - 12:27 WIB
MANAMA - Sebanyak 17 organisasi nonpemerintah (NGO) di Bahrain bersama Federasi Umum Serikat Pekerja (GFWTU) mengecam langkah negaranya membuat kesepakatan normalisasi dengan Israel .
Menurut mereka kesepakatan itu tidak membawa perdamaian. Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Israel pada Selasa (15/9) di Washington.
“Kami mematuhi sikap rakyat Bahrain terkait dukungan pada rakyat Palestina dan ketentuan konstitusi yang mengkriminalisasi normalisasi dengan entitas Zionis,” ungkap pernyataan bersama 17 NGO itu.
Mereka menambahkan, “Semua bentuk normalisasi dengan entitas Zionis yang diinisiasi beberapa negara tidak menghasilkan perdamaian atau memulihkan hak asasi rakyat Palestina.” (Baca Juga: Biden Kalahkan Trump dengan Selisih 9%, Pemilih Soroti Covid-19)
“Kesepakatan itu mendorong musuh (Israel) melakukan lebih banyak kejahatan pada Palestina dan tempat suci Arab dan Muslim, terlebih lagi tempat suci Yerusalem,” papar pernyataan itu. (Baca Infografis: Partai Komunis China : Kami Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS)
“Apa yang disebut traktat damai antara Bahrain dan musuh Zionis di bawah pengawasan pemerintahan AS itu mengakibatkan luar biasa, kebencian dan penolakan luas oleh rakyat Bahrain, kekuatan politik mereka, lembaga-lembaga civil society dan semua aktor dan tokoh nasional,” pungkas pernyataan bersama itu, dilansir Memo. (Lihat Video: Longsor 18 meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)
Menurut mereka kesepakatan itu tidak membawa perdamaian. Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) menandatangani kesepakatan normalisasi dengan Israel pada Selasa (15/9) di Washington.
“Kami mematuhi sikap rakyat Bahrain terkait dukungan pada rakyat Palestina dan ketentuan konstitusi yang mengkriminalisasi normalisasi dengan entitas Zionis,” ungkap pernyataan bersama 17 NGO itu.
Mereka menambahkan, “Semua bentuk normalisasi dengan entitas Zionis yang diinisiasi beberapa negara tidak menghasilkan perdamaian atau memulihkan hak asasi rakyat Palestina.” (Baca Juga: Biden Kalahkan Trump dengan Selisih 9%, Pemilih Soroti Covid-19)
“Kesepakatan itu mendorong musuh (Israel) melakukan lebih banyak kejahatan pada Palestina dan tempat suci Arab dan Muslim, terlebih lagi tempat suci Yerusalem,” papar pernyataan itu. (Baca Infografis: Partai Komunis China : Kami Siap Perang dengan Negara ASEAN dan AS)
“Apa yang disebut traktat damai antara Bahrain dan musuh Zionis di bawah pengawasan pemerintahan AS itu mengakibatkan luar biasa, kebencian dan penolakan luas oleh rakyat Bahrain, kekuatan politik mereka, lembaga-lembaga civil society dan semua aktor dan tokoh nasional,” pungkas pernyataan bersama itu, dilansir Memo. (Lihat Video: Longsor 18 meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)
(sya)
tulis komentar anda