Brutal, 3.500 Warga Palestina Dibunuh Pasukan Israel di Era Netanyahu

Kamis, 17 September 2020 - 11:20 WIB
Serangan brutal Israel pada rakyat Palestina terjadi di depan mata dunia. Foto/REUTERS
TEPI BARAT - Selama pemerintahan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, sekitar 3.500 warga Palestina termasuk wanita dan anak-anak tewas dibunuh dan ribuan orang lainnya terluka dalam berbagai serangan pasukan Israel.

Laporan memilukan itu dirilis kantor berita Anadolu. Netanyahu baru saja menandatangani kesepakatan damai dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain. Palestina menganggap kesepakatan itu sebagai pengkhianatan besar terhadap penderitaan rakyat Palestina. (Baca juga : Barbados Copot Ratu Elizabeth II sebagai Kepala Negara )

Netanyahu menjadi salah satu kepala arsitek kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap rakyat Palestina . Dia menjabat PM selama dua serangan brutal di Jalur Gaza yang telah diblokade Israel .

“Sekitar 3.500 warga Palestina menjadi martir dalam serangan pasukan Israel di Tepi Barat dan Gaza sejak 2009, saat Netanyahu menjadi perdana menteri,” ungkap grup HAM Israel, B’Tselem. (Baca juga : Erdogan pada Merkel: Kapal Turki Tak Akan Hentikan Operasi )



Dari semua yang tewas dalam serangan Israel itu terdapat 799 anak dan 342 wanita.

Netanyahu yang menjabat PM tujuh periode itu memerintahkan serangan brutal “Operation Pillar of Cloud” pada 2012 dan “Operation Protective Edge” pada 2014 di Jalur Gaza.

Menurut data B’Tselem, sebanyak 167 warga Palestina kehilangan nyawanya dalam serangan Israel di Gaza pada 2012.

Tahun 2014 menjadi salah satu tahun paling berdarah dalam sejarah Palestina karena serangan Israel di Gaza pada 8 Juli, di era Netanyahu. (Baca juga : 219 Tahanan Kabur dari Penjara di Uganda, Beberapa Bawa AK-47 )

Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), militer Israel menyerang Gaza dengan 6.000 serangan udara, dengan hampir 50.000 tembakan tank dan artileri selama 50 hari.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More