Tak Peduli Siapa yang Menang, Iran Bantah Ikut Campur Pilpres AS
Jum'at, 11 September 2020 - 22:31 WIB
TEHERAN - Klaim Microsoft bahwa peretas Iran meluncurkan serangan siber yang menargetkan kandidat dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) mendatang adalah tidak benar. Demikian yang dikatakan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh dalam sebuah pernyataan.
Dalam pernyataannya, Khatibzadeh menyebut tuduhan itu tidak dapat diterima dan tidak masuk akal, menambahkan bahwa AS sebelumnya telah mencampuri pemilu di seluruh dunia.(Baca juga: Rouhani: Teman-teman Iran Harus Abaikan Sanksi AS Selama Pandemi )
"Amerika Serikat telah mencampuri pemilu negara lain dalam beberapa dekade termasuk Iran. AS memimpin kampanye disinformasi terhadap negara lain. Oleh karena itu AS tidak dalam posisi untuk memiliki klaim seperti itu," kata Khatibzadeh.
Bagi Teheran, kata Khatibzadeh, tidak masalah siapa yang memenangkan pemilihan presiden AS. Ia menambahkan bahwa Iran fokus untuk memastikan bahwa Amerika Serikat mematuhi hukum dan peraturan internasional.(Baca juga: Ributkan Normalisasi UEA-Israel, Khamenei Disentil AS Soal Uighur )
Sebelumnya raksasa perangkat lunak itu menerbitkan laporan yang menyebut bahwa peretas Iran berusaha masuk ke akun staf kampanye dan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Microsoft juga menuduh peretas dari Rusia dan China meluncurkan serangan siber pada individu dan organisasi yang terkait dengan pemilu AS. Moskow dan Beijing juga sama-sama secara konsisten membantah tuduhan campur tangan Washington.
Dalam pernyataannya, Khatibzadeh menyebut tuduhan itu tidak dapat diterima dan tidak masuk akal, menambahkan bahwa AS sebelumnya telah mencampuri pemilu di seluruh dunia.(Baca juga: Rouhani: Teman-teman Iran Harus Abaikan Sanksi AS Selama Pandemi )
"Amerika Serikat telah mencampuri pemilu negara lain dalam beberapa dekade termasuk Iran. AS memimpin kampanye disinformasi terhadap negara lain. Oleh karena itu AS tidak dalam posisi untuk memiliki klaim seperti itu," kata Khatibzadeh.
Bagi Teheran, kata Khatibzadeh, tidak masalah siapa yang memenangkan pemilihan presiden AS. Ia menambahkan bahwa Iran fokus untuk memastikan bahwa Amerika Serikat mematuhi hukum dan peraturan internasional.(Baca juga: Ributkan Normalisasi UEA-Israel, Khamenei Disentil AS Soal Uighur )
Sebelumnya raksasa perangkat lunak itu menerbitkan laporan yang menyebut bahwa peretas Iran berusaha masuk ke akun staf kampanye dan pemerintahan Presiden Donald Trump.
Microsoft juga menuduh peretas dari Rusia dan China meluncurkan serangan siber pada individu dan organisasi yang terkait dengan pemilu AS. Moskow dan Beijing juga sama-sama secara konsisten membantah tuduhan campur tangan Washington.
(ber)
tulis komentar anda